Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Bayer Leverkusen, Rudi Voeller, menyebut pandemi COVID-19 membuat Chelsea berhasil merekrut Kai Havertz pada bursa trasnfer musim panas 2020.
Chelsea menjadi klub Liga Inggris paling aktif dalam melakukan belanja pemain di bursa transfer musim panas tahun ini.
The Blues, julukan Chelsea, yang mengakhiri musim lalu dengan puasa gelar langsung melakukan perubahan besar-besar di dalam skuadnya.
Total enam pemain baru yang telah mereka datangkan ke Stamford Bridge.
Keenam pemain tersebut adalah Hakim Ziyech, Timo Werner, Ben Chilwell, Malang Sarr, Thiago Silva, dan Kai Havertz.
Baca Juga: Dua Alasan Ole Gunnar Solskjaer Ogah Mainkan Bek Kesayangan Jose Mourinho
Khusus nama terakhir, Chelsea harus mengeluarkan uang sampai 80 juta euro atau Rp 1,4 triliun untuk mendapatkan tanda tangannya.
Havertz, yang menjadi motor serangan Bayer Leverkusen musim 2019-2020, merupakan salah satu pemain impian Frank Lampard selaku pelatih Chelsea.
Pada musim lalu, pemain berusia 21 tahun itu mencatatkan 45 pertandingan di seluruh kompetisi bersama Leverkusen dengan torehan 18 gol dan assist.
Dalam suatu kesempatan, Rudi Voeller mengatakan bahwa keberhasilan Chelsea merekrut mantan pemainnya itu tak terlepas dari kondisi pandemi yang sedang terjadi saat ini.
Menurutnya, wabah virus corona membuat Chelsea seperti tak memiliki pesaing untuk mendapatkan pemain timnas Jerman itu.
Hal itu lantaran tim-tim lain memilih untuk menahan diri di bursa transfer karena ingin menyelamatkan kondisi keuangan mereka yang terganggu.
Baca Juga: Wonderkid Man United Bisa Atasi Tekanan Pakai Nomor Ikonis
"Mereka (Chelsea) hanya memanfaatkan periode pandemi ini untuk mendatangkan para pemain incaran, termasuk Havertz," kata Voeller, seperti dilansir BolaSport.com dari Goal International, Senin (14/9/2020).
"Tahun depan akan jauh lebih sulit bagi Chelsea untuk mendapatkan Kai dan yang lain. Tim lain memilih untuk menahan diri karena mahalnya biaya transfer dalam waktu yang spesial dan tidak pasti ini," tuturnya.