Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Proses nyata gemblengan Shin Tae-yong untuk skuad timnas U-19 Indonesia mulai terlihat setelah menyelesaikan laga uji coba pada International Match Tournament U-19 2020 di Kroasia.
Shin Tae-yong telah mempersiapkan timnas U-19 Indonesia menuju berbagai ajang internasional hingga puncaknya pada Piala Dunia U-20 2021 sejak awal tahun 2020.
Namun, perjalanan Shin Tae-yong untuk menukangi timnas U-19 Indonesia tak berjalan mulus.
Pelatih asal Korea Selatan itu langsung memilih sebanyak 28 pemain dan membawa mereka menjalani pemusatan latihan (TC) di Thailand pada Januari lalu.
Baca Juga: Pemain Senior Borneo FC Bantu Proses Adaptasi Fajar Fathur Rahman di Tim
Tapi setelah itu, drama Shin Tae-yong untuk menjadi juru taktik masa depan timnas U-19 Indonesia naik turun bagaikan roller coaster.
Sebelum memulai mendampingi skuad timnas Indonesia secara langsung, mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu malah dikabarkan akan dipecat.
Hal itu terjadi karena karakter Shin Tae-yong yang terkesan blak-blakan kepada media dinilai Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tidak layak.
Apalagi saat itu Shin Tae-yong blak-blakan menceritakan bagaimana sepak bola Indonesia kepada media Korea Selatan selama ia berada di Negara Gingseng.
Mulai dari situ, berbagai drama antara pelatih berusia 51 tahun itu dan PSSI terus berlanjut.
Walaupun akhirnya Shin Tae-yong kembali memenuhi panggilan untuk kembali ke Tanah Air.
Ia tiba di Indonesia pada Rabu, 22 Juli lalu dan langsung memilih sebanyak 26 pemain timnas senior serta 46 pemain timnas U-19 Indonesia untuk menjalani TC menuju ajang internasional.
Tetapi, lagi-lagi nasib baik belum memihak Shin Tae-yong karena beberapa kompetisi internasional mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19 ini.
Kabar kurang sedap tersebut pertama kali datang untuk timnas senior bahwa Kualifikasi Piala Dunia 2022 ditunda.
Febri Hariadi dan kawan-kawan pun langsung dipulangkan ke klub setelah dua minggu menjalani TC di Jakarta.
Keputusan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) itu pun membuat Shin Tae-yong dan staf pelatihnya fokus menukangi timnas U-19 Indonesia.
Persiapan untuk mematangkan kondisi fisik hingga mental Bagas Kaffa dan kawan-kawan itu dimulai dari 7 Agustus 2020 di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat.
Seblumnya hampir tiga bulan lamanya 46 pemain timnas U-19 Indonesia hanya menjalani latihan online.
Meski baru memulai latihan perdana di lapangan terbuka, Shin Tae-yong pun tak main-main memberikan program untuk anak asuhnya.
Tak hanya diketahui sebagai pelatih yang paling disiplin, Shin Tae-yong juga langsung menerapkan latihan keras kepada timnas U-19 Indonesia.
Selama TC timnas U-19 Indonesia di Jakarta dari 46 pemain yang mengikuti seleksi, hanya ada 30 pemain yang bertahan.
Sisanya ada yang mengalami cedera serius dan memang dikembalikan ke klub.
Pelatihan fisik keras ala Shin Tae-yong itu bahkan telah memakan beberapa korban yang mengalami cedera dan harus menepi dari lapangan, yakni Alfeandra Dewangga, Ernando Ari Sutraryadi, dan Risky Muhammad Sudirman.
Tiga pemain yang selama ini menjadi andalan timnas Indonesia itu harus menepi karena mengalami cedera hamstring.
Lagi-lagi dengan karakter disiplinnya tersebut, tepat sebelum bertolak ke Eropa untuk menjalani TC di Kroasia pada Sabtu (29/8/2020), Shin mencoret dua pemain timnas U-19 Indonesia.
Dua pemain yang dimaksud adalah Serdy Ephy Fano dan Ahmad Afhridrizal yang dicoret hanya karena terlambat 10 menit saat mengikuti latihan pagi.
Oleh karena itu hanya 27 pemain yang dibawa berangkat ke Kroasia.
Satu pemain Elkan Baggott masih memperkuat timnya, Ipswich Town.
Skuad timnas U-19 Indonesia yang baru sampai di Kroasia pada Sabtu (30/8/2020) sore waktu setempat pun tak menunggu lama dan langsung menjalani latihan.
Sejak awal skuad Garuda Muda ini sudah digembleng habis-habisan oleh Shin Tae-yong secara fisik.
Bahkan dalam sesi latihan keras selama TC di Kroasia diterapkan tiga kali latihan dalam sehari.
Baca Juga:
Dengan penerapan tersebut, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan bahwa ada pemain yang mengalami cedera bahkan sampai pingsan karena latihan keras yang diberikan oleh Shin Tae-yong.
"Latihan di Kroasia berjalan keras, sampai ada pemain yang cedera dan pingsan saat digenjot fisiknya," kata Mochamad Iriawan sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman PSSI.
Latihan keras itu diterapkan sebelum menghadapi International Friendly Match Tournament U-19 2020 di Kroasia dengan melawan tiga tim yakni Bulgaria, Kroasia, dan Arab Saudi.
Dari tiga laga tersebut disitulah proses gemblengan Shin Tae-yong kepada para pemain timnas U-19 Indonesia mulai terlihat nyata.
Bagaimana tidak? Dari laga uji coba pertama melawan Bulgaria, timnas U-19 Indonesia harus menelan kekalahan tiga gol tanpa balas.
Selanjutnya timnas U-19 Indonesia menelan kekalahan 1-7 dari Kroasia.
Terakhir, timnas U-19 Indonesia bermain imbang 3-3 dari Arab Saudi setelah sebelumnya Irfan Jauhari dkk merasakan tertinggal tiga gol.
Tendangan keras Bagas berhasil menciptakan gol untuk Indonesia.#KitaGaruda #TimnasDay pic.twitter.com/6R6uDbsHhS
— PSSI (@PSSI) September 8, 2020
Saddam menyambar bola dan menciptakan gol kedua untuk Indonesia.
Jangan menyerah, adik-adik!✊????#KitaGaruda #TimnasDay pic.twitter.com/BLVjQQYvWT
— PSSI (@PSSI) September 11, 2020
Perjalanan timnas U-19 Indonesia pada laga uji coba pertama di luar negeri memang menunjukkan tahap yang luar biasa dari tanpa gol hingga sukses menciptakan tiga gol.
Jika dilihat dari hasil memang skuad Garuda telah melesakkan 4 gol dan kebobolan 13 gol.
Namun, hasil dari setiap pertandingan menunjukkan perkembangan dari yang awal tak mampu menciptakan gol hingga bermain berani dan membobol tiga gol ke gawang lawan.
Proses dan progres yang ditunjukkan timnas U-19 Indonesia cukup bagus karena Shin Tae-yong bahkan berani mengganti posisi pemain seperti Braif Fatari.
Braif Fatari awalnya bermain sebagai gelandang serang, tetapi pemain asal Persija Jakarta itu dipasang menjadi penyerang.
Tak hanya itu, bahkan Shin selalu menggunakan formasi 4-4-2.
Formasi ini jarang sekali diterapkan oleh pelatih-pelatih di Indonesia, khususnya juru taktik timnas.
Masih Banyak Pekerjaan Rumah (PR)
Meski mendapatkan hasil imbang saat menghadapi Arab Saudi, menurut Shin Tae-yong pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan masih banyak.
Fisik ataupun stamina pemain dinilai masih kurang, apalagi masih memiliki masalah pada lini depan, lini tengah, dan lini belakang.
Dari pertahanan hingga menyerang memang bisa dikatakan skuad Garuda masih cukup berantakan.
Terkait taktik juga belum banyak diberikan oleh Shin, maka dari itu masih banyak yang harus diselesaikan PR yang sudah menantinya.
Apalagi kondisi fisik masih menjadi fokus utama Shin, itu sebabnya ia selalu merasa banyak kekurangan timnas U-19 yang harus segera dibereskan.
"Pada tiga kali uji coba terlihat pertahanan menjadi pekerjaan rumah untuk segera kami poles lebih baik lagi. Stamina pemain juga harus makin ditingkatkan," ujar Shin Tae-yong dari laman PSSI.
Baca Juga: Dikalahkan Tim Liga 2, Pelatih Madura United Petik Satu Hikmah
Perjalanan Shin Tae-yong juga baru dimulai dan sudah ada tiga klub yang menanti untuk menggelar laga uji coba dengan timnas U-19 selama masih berada di Kroasia hingga akhir September.
Tiga klub yang menantang timnas U-19 Indonesia dalam laga uji coba berikutnya yakni Qatar yang akan bermain pada 17 dan 20 September, Bosnia-Herzegovina tanggal 25 September, dan Dinamo Zagreb pada 28 September mendatang.
Setelah itu nantinya tim asuhan Shin Tae-yong akan melanjutkan TC ke Turki karena AFC memastikan Piala Asia U-19 2020 yang bakal bergulir di Uzbekistan 14-31 Oktober mendatang itu secara resmi ditunda hingga awal tahun 2021.
Oleh karena itu, timnas U-19 Indonesia masih akan melakukan persiapan dan mematangkan lini pertahanan tim.
Baca Juga: Nil Maizar Percaya pada Kekuatan Seadanya di Skuad Persela
Sebab Witan Sulaeman dkk memang tak hanya dipersiapkan untuk Piala Asia U-19 saja namun untuk Piala Dunia U-20 2021.
Untuk itu, Shin Tae-yong menilai bahwa anak asuhnya masih memiliki banyak PR yang harus diperbaiki segera.
Apalagi saat menyerang dinilai masih terlalu lemah.
Dengan memperbaiki lini serang dan lini bertahan, Shon Tae-yong yakin Sadam Gaffar beserta rekannya mampu memperbaiki apa yang kurang.
Ia pun percaya para pemain akan bisa bermain lebih percaya diri pada laga uji coba berikutnya.
Dari PSSI dan Shin Tae-yong memang pada laga uji coba di Kroasia timnas U-19 Indonesia tidak dipasang target apapun.
Hanya saja mereka mereka percaya proses itu ada.
Baca Juga: Bagaimana Pandangan Roy Jones Jr tentang Sosok Mike Tyson?
Jadi kalau pemain menunjukan sikap pantang menyerah dan terus bermain dengan percaya diri, menurut Shin sepak bola Indonesia bisa dipastikan akan naik satu level.
Bukan hanya itu, menurut Ketua Umum PSSI yang akrab disapa Iwan Bule itu juga mengatakan bahwa timnas U-19 Indonesia mulai menunjukkan perkembangan dari segi mental ataupun fisik.
Oleh karena itu timnas U-19 Indonesia diharapkan bisa menampilkan permainan yang terbaik nantinya pada laga uji coba berikutnya.
Bahkan minimal diharapkan bisa bermain dengan meraih hasil imbang seperti saat melawan Arab Saudi.
"Selain itu, saya ingin fisik dan mental pemain bisa lebih baik lagi. Karena saya lihat mereka sudah mulai ada perkembangan. Insya Allah, laga uji coba selanjutnya bisa mendapatkan hasil terbaik," tutur Iwan Bule.
Pada dasarnya tim asuhan Shin tae-yong ini tak ditargetkan apapun pada laga uji coba.
Meski begitu timnas U-19 Indonesia dipercaya untuk menikmati proses dan setiap progres nantinya akan terlihat.