Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Olahraga Paris Saint-Germain (PSG) menyebut para pemainnya kehilangan akal sehat setelah laga melawan Olympique Marseille diwarnai kerusuhan.
PSG menjamu Olympique Marseille di Stadion Parc des Prince dalam laga pekan kedua Liga Prancis 2020-2021, Minggu (13/9/2020) atau Senin dini hari WIB.
Dalam duel panas bertajuk Le Classique atau partai klasik itu, PSG menelan kekalahan dari tim tamu dengan skor akhir 0-1.
Satu-satunya gol dicetak oleh winger Marseille, Florian Thauvin, pada menit ke-31.
Laga PSG versus Marseille ini menjadi sorotan tak hanya karena merupakan partai klasik tetapi juga karena diwarnai dengan kerusuhan.
Baca Juga: Dibumbui 5 Kartu Merah, Thomas Tuchel Kecam Kerusuhan Laga PSG Vs Marseille
Akibatnya, Jerome Brisard selaku wasit yang memimpin jalannya laga mengeluarkan 17 kartu untuk kedua belah kubu.
Jumlah kartu ini menjadi rekor terbanyak dalam ajang Ligue 1 alias Liga Prancis pada abad ke-21.
Puncak kerusuhan dari pertandingan tersebut terjadi pada injury time atau lebih tepatnya pada menit ke-90+6.
Hal itu bermula ketika beberapa pemain dari kedua tim terlibat perkelahian setelah Benedetto melanggar Leandro Paredes.
Baca Juga: Kronologi Kartu Merah Neymar, Ada Sebutan Kera
Keributan tak bisa dibendung dan memaksa wasit mengeluarkan setidaknya 5 kartu merah untuk masing-masing pemain dari kedua tim.
Neymar, Leandro Paredes, dan Layvin Kurzawa harus mendapat kartu merah langsung dari kubu PSG.
Adapun di pihak tim tamu yang diusir keluar lapangan adalah Jordan Amavi dan Benedetto.
Direktur Olahraga PSG, Leonardo, mengkritik para pemainnya karena kehilangan akal sehat dalam laga tersebut.
Leonardo mengecam para pemain tetapi dia juga sangat kritis terhadap pemilihan wasit dan jadwal pertandingan.
"Empat belas kuning dan lima merah berarti permainan di luar kendali," kata Leonardo seperti dikutip BolaSport.com dari beIN Sport.
Baca Juga: Bukan Cuma Neymar, Ini Daftar Teman Messi yang Jadi Korban Rasialis
"Saya tidak akan mempertahankan perilaku yang tidak bisa dipertahankan, saya tidak mengerti."
"Menjalani partai klasik pada hari ketiga... tidak ada yang 100 persen dalam kondisi tersebut."
"Saya tidak mengerti mengapa mereka tidak memiliki Clement Turpin atau Ruddy Buquet (wasit Prancis terbaik), mereka memilih wasit yang tidak memiliki pengalaman untuk pertandingan seperti ini."
"Kami membutuhkan wasit seperti Turpin untuk pertandingan level ini. Kami kehilangan akal."
"Ada lima kartu merah, yang juga serius. Anda harus tahu apa yang terjadi dan menilai semuanya. Permainan itu di luar kendali," ujarnya mengakhiri.