Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajemen Persebaya Surabaya menilai risiko tabrakan jadwal Liga 1 2020 menjadi tanggung jawab PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pandemi Covid-19 membuat kelanjutan Liga 1 2020 mengalami banyak perubahan dan penyesuaian.
Salah satu yang paling utama adalah pemusatan lokasi pertandingan di Pulau Jawa.
Akibatnya, beberapa tim yang berasal dari luar Jawa harus berpindah markas dari daerah asalnya.
Tak hanya itu, sejumlah tim yang berasal dari daerah dengan zona merah Covid-19 juga harus hengkang dari kandangnya.
Perpindahan kandang banyak klub Liga 1 2020 membuat beberapa stadion di Pulau Jawa menjadi markas untuk dua hingga tim.
Salah satunya adalah Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, yang menjadi markas bagi tiga tim.
Ketiga tim yang dimaksud adalah Persebaya Surabaya, Madura United, dan yang terbaru Bhayangkara FC.
Baca Juga: Mantan Pemain Real Madrid Lega Messi Tidak Tinggalkan Liga Spanyol
Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, menyatakan bahwa timnya tidak keberatan jika harus berbagi markas dengan dua tim lain.
Sebab, meski baru menyampaikan secara lisan, Persebaya sudah menegaskan keinginannya untuk menggunakan stadion kebanggaan masyarakat Sidoarjo itu.
"Kalau kami, dari awal Persebaya memang sudah jelas sikapnya (pakai Stadion Gelora Delta) dan sudah kami komunikasikan ke PT LIB," kata Candra Wahyudi, dikutip Bolasport.com dari Surya.
Saat disinggung soal kemungkinan tabrakan jadwal, Candra mengungkapkan bahwa itu bukan merupakan tanggung jawab tim.
Baca Juga: Lama Tak Bertanding, Carolina Marin Rindu Bertemu Pemain Lain
Perubahan lokasi kandang setiap tim memang berpotensi pada tabrakan jadwal pertandingan.
Terlebih, Liga 1 2020 memiliki jadwal yang sangat padat karena hanya berlangsung selama lima bulan sejak 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
"Itu tugasnya liga (PT LIB) bikin jadwal. Kami hanya peserta dan liga (PT LIB) yang mengordinir dengan baik liganya," jelas Candra.
Persebaya Surabaya dan Madura United terpaksa hengkang dari markasnya karena Stadion Gelora Bung Tomo dan Stadion Bangkalan akan direnovasi untuk Piala Dunia U-20 2021.
Sementara itu, Bhayangkara juga terpaksa eksodus ke Sidoarjo karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberlakukan PSBB kembali.