Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dalam beberapa hari terakhir, nama Widodo Cahyono Putro menjadi perbincangan bagi pecinta sepak bola Indonesia.
Bagaimana tidak, gol yang diciptakan Widodo Cahyono Putro saat menjadi pemain timnas Indonesia masuk ke dalam salah satu gol favorit versi AFC.
Saat itu Widodo Cahyono Putro membela timnas Indonesia di Piala Asia 1996.
Pria yang saat ini menjabat sebagai pelatih Persita Tangerang itu dipercaya bermain saat timnas Indonesia melawan Kuwait di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Widodo Cahyono Putro yang berada di kotak penalti Kuwait mendapatkan umpan silang dari sisi kiri pertahanan lawan yang dilepaskan Yeyen Tumena.
Tanpa berpikir panjang, pemain asal Cilacap, Jawa Tengah, itu langsung membalikan badannya dan melakukan tendangan salto hingga masuk ke gawang Kuwait.
Baca Juga: Lorenzo Nilai Absennya Marquez Buat Para Pembalap Punya Peluang Jadi Juara Dunia MotoGP
Gol tersebut ternyata sangat dikenang oleh AFC dan masyarakat Indonesia.
Kepada BolaSport.com, Widodo Cahyono Putro membagikan kisahnya ketika mencetak gol yang bisa dibilang spektakuler.
Gol yang diciptakan Widodo Cahyono Putro rupanya menjadi pilihan deretan gol terbaik versi AFC.
Baca Juga: Beralih dari Jadon Sancho, Man United Siapkan Rp 1,8 Triliun untuk Gaet Titisan Cristiano Ronaldo
Ada delapan pesepakbola Asia yang dinilai AFC menciptakan gol indah.
Konfederasi sepak bola Asia itu pun langsung membuat votting kepada warga net untuk memilih siapa yang berhak menjadi gol terbaik.
Perjalanan Widodo Cahyono Putro pun cukup sulit ketika memasuki fase semifinal.
Baca Juga: Skuad Tottenham Hotspur Musim Ini Hanya Diisi Pemain Biasa Saja
Di semifinal, Widodo Cahyono Putro bertemu dengan mantan penyerang timnas Vietnam, Lee Cong Vinh.
Dalam beberapa hari, Lee Cong Vinh berhasil unggul jauh dari Widodo Cahyono Putro.
Akan tetapi memasuki hari terakhir, votting Widodo Cahyono Putro mampu melewati Lee Cong Vinh.
Baca Juga: Bukan Negosiasi, Bos UFC Sebut Dustin Poirier Tak Mau Tarung Lawan Tony Ferguson
Eks pemain Persija Jakarta dan Petrokimia Gresik itu berhasil melaju ke final dan bertemu dengan mantan pemain timnas Lebanon, Abbas Chahrour.
Di laga final nanti, AFC baru membuka votting pada 21 September 2020.
Widodo Cahyono Putro pun berharap gol tendangan saltonya mampu membawanya meraih gelar juara di ajang tersebut.
Baca Juga: Presiden Persik Kediri Minta Maaf, Ada Apa?
Berikut wawancara eklusif BolaSport.com dengan Widodo Cahyono Putro
BOLASPORT.COM: Hallo coach Widodo, apa kabar hari ini?
Widodo Cahyono Putro: Kabar saya sedang baik dan tengah melakukan persiapan untuk Persita Tangerang jelang Liga 1 2020.
BOLASPORT.COM: Coach, mungkin bisa sedikit ceritakan tentang gol tendangan salto waktu membela timnas Indonesia di Piala Asia 1996?
Widodo Cahyono Putro: Jadi memang di sepak bola itu sama-sama belajar seperti di sekolah. Apapun yang kami lakukan pada saat di pertandingan itu sama seperti ketika ujian. Saat ujian dan sudah belajar ketika malam hari lalu ada soal itu, tentu saja kami sudah bisa cepat mengambil keputusan dan tidak perlu berpikir lagi.
Baca Juga: VIDEO - Passing Ajaib Lionel Messi, Punya Mata di Belakang Kepala?
BOLASPORT.COM: Apa yang membuat coach berpikir bisa melakukan tendangan salto disaat posisi coach juga cukup sulit?
Widodo Cahyono Putro: Di sepak bola itu ada keputusan yang harus diambil diseperkian detik. Disaat ada momen tertentu, disaat itu saya melakukan tendangan salto. Itu kan arah bola sudah agak sedikit kebelakang, dan diseperkian detik saya mengambil keputusan untuk tendangan salto. Nah, sebelum melakukan itu, saya malamnya melakukan visualisasi. Visualisasi itu nanti kalau ada bola dari samping, bola sepinggang dan sebagainya saya harus pikirkan apa yang harus dilakukan. Dan itu sudah harus disiapkan.
BOLASPORT.COM: Ternyata gol tendangan salto itu jadi salah satu gol terbaik hingga AFC melakukan votting, apa coach tahu?
Widodo Cahyono Putro: Itu kan hajatan programnya dari AFC, saya tidak tahu. Saya sih menanggapinya ya udah biasa saja karena gol itu udah lama dan orang-orang sudah pada tahu. Tapi di satu sisi gol itu akan menjadi gol terbaik sepanjang masa di Piala Asia.
Baca Juga: Lionel Messi Dikeroyok 4 Pemain Girona, Tetap Bisa Menggila
BOLASPORT.COM: Lantas bagaimana coach melihat gol itu bisa masuk semifinal bahkan ke final setelah mengalahkan gol dari pemain timnas Vietnam?
Widodo Cahyono Putro: Waktu gol itu masuk AFC, saya dihubungi teman saya di Surabaya. Dia bilang, coach ayo kita ramaikan dan memang dia sengaja viralkan. Setelah kehilangan poin votting, baru orang-orang terunggah hatinya. Jangan dilihat Widodo, tapi ayo mengunggah rasa nasionalis bagi teman-teman penggila bola di Indonesia. Bahkan ini bukan hanya penggila bola saja tetapi juga harga diri bangsa. Jangan dilihat Widodo pegang klub mana tapi Garudanya. Akhirnya lambat laun votting bisa kejar ketertinggalan itu. Dan memang di Indonesia sesuatu harus diviralkan biar pada tahu.
BOLASPORT.COM: Bagaimana perasaan coach ternyata gol itu memang masih dikenang sampai saat ini?
Widodo Cahyono Putro: Saya merasa bangga dan bersyukur gol ini masih dikenang dan masih hidup sampai saat ini. Kalau barang bisa dicari tapi ini gol salto mungkin bisa dikenang sepanjang masa.
Baca Juga: Kesampingkan Bisnis, Jiwa Raga Robert Rene Alberts hanya untuk Persib
BOLASPORT.COM: Sekarang gol yang coach ciptakan masuk ke final versi AFC. Coach berharap bisa juara dan mengalahkan gol pemain timnas Lebanon di final?
Widodo Cahyono Putro: Saya pribadi berharap juara tapi saya kembalikan lagi kepada masyarakat kalau memang rasa nasionalisnya tinggi silahkan didukung. Saya tidak memaksa harus pilih saya. Kalau memang itu untuk sepak bola Indonesia, silahkan dipilih. Karena saya sudah melakukan gol salto itu tapi ini bukan tugas saya lagi. Ini tugas masyarakat dan bangsa Indonesia.