Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kabar kurang mengenakkan datang dari Persib Bandung jelang dua pekan bergulirnya lanjutan Liga 1 2020.
Gelandang Persib, Kim Jeffrey Kurniawan Diprediksi sembuh dari cederanya lebih lama.
Seperti diketahui, pemain berdarah Jerman itu harus menepi dari latihan selama berhari-hari karena mengeluhkan rasa nyeri di punggungnya.
Tak ingin semakin parah, ia kemudian dibawa ke salah satu rumah sakit di Bandung untuk menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Baca Juga: Cedera Tulang Rusuk, Kim Absen Bela Persib Lawan Madura United
Setelah hasilnya keluar, tulang rusuk pemain 30 tahun itu diketahui mengalami keretakan.
Menurut pelatih Persib, Kim awalnya diperkirakan hanya absen selama dua pekan saja.
"Jadi tiga hari lalu ditemukan ada sedikit retak dan dia butuh waktu dua pekan (pemulihan)," ucap Alberts Rabu, (16/9/2020) kemarin.
Akan tetapi, setelah ditelisik lebih mendalam, dokter tim Persib, Rafi Ghani mengatakan cedera Kim membutuhkan waktu pemulihan lebih panjang.
Kim harus diistirahatkan secara total agar tulangnya kembali menempel.
"Dari hasil MRI, memang ada fraktur atau patah tulang dibagian rusuknya. Tetapi, karena posisinya bagus, artinya tidak memerlukan reposisi lagi, tidak perlu ada tindakan apa-apa. Hanya istirahat supaya tulangnya menempel lagi," ucap Rafi kepada wartawan.
Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia di Kroasia Sepakat Gabung Persib
Rafi Ghani memprediksi, Kim harus menepi selama enam pekan atau kurang lebih absen dalam dua hingga tiga pertandingan.
"Kalau perhitungan setelah saya konsultasi dengan ortopedi, kurang lebih enam minggu dia harus istirahat."
"Kalau absen berapa pertandingannya, saya belum lihat jadwal, mungkin saja tiga pertandingan. Doakan saja cepat karena keluhannya tidak khas," tutur Rafi.
Kendati demikian, Rafi percaya pemain andalan di lini tengah itu dapat bangkit lebih cepat dari perkiraan.
Pasalnya, kondisi Kim saat ini sudah menujukkan perkembangan membaik.
Hanya saja, Kim tetap tidak diperbolehkan melakukan aktivitas berat yang bisa mengganggu proses penempelan tulang.
"Kalau secara teori tidak boleh (benturan), makanya harus istirahat, kalau dia banyak gerak yang tadinya menempel (tulang) jadi lama penyembuhannya. Prinsipnya, reposisi dan imobilisasi," ucap Rafi.
"Sekarang kebetulan pergeserannya hanya minim, posisinya bagus, tinggal dilakukan imobilisasi supaya menempel," ujarnya.