Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan bos tim Formula 1, Eddie Jordan, menyarankan pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, untuk pindah ke Red Bull dan bertandem dengan pesaingnya saat ini, Max Verstappen.
Lewis Hamilton sudah memasuki tahun terakhir kontraknya dengan Mercedes.
Eddie Jordan menilai karier Hamilton akan lebih cemerlang kalau ia hengkang dari tim tersebut dan pindah ke Red Bull.
Menurut Jordan, duet Hamilton-Verstappen menjanjikan persaingan yang lebih seru meski keduanya berada dalam satu tim.
Baca Juga: Bos Ferrari Sebut Perubahan Timnya Jelang F1 GP Rusia Takkan Signifikan
"Menurut saya, Hamilton lebih baik ke Red Bull ketimbang Ferrari. Skenario tersebut akan sempurna karena Max Verstappen adalah pembalap muda terbaik saat ini," kata Jordan.
Jordan bahkan tak segan memprediksi Verstappen bisa mengalahkan Hamilton jika mereka berada dalam satu tim.
Baca Juga: Berpeluang Samai Rekor Michael Schumacher, Lewis Hamilton Merasa Aneh
"Max punya gaya membalap, kecepatan, dan kendali di trek. Dia juga sosok yang arogan. Juara GP perlu sedikit arogansi," tuturnya.
"Saya tak tahu apakah itu warisan dari Jos (Verstappen, ayah Max yang juga mantan pembalap F1, red), tetapi dia sangat berbakat. Kalau punya rekan setim seperti Lewis Hamilton, saya yakin Max bisa menang," ucap Jordan lagi.
Baca Juga: Walau Dipenuhi Drama, Pembalap F1 Ingin Kembali Membalap di Mugello
Mantan bos tim Jordan GP tersebut tak menampik sosok Hamilton sudah setara dengan pembalap legendaris seperti Ayrton Senna, Michael Schumacher, dan Alain Prost.
Namun, ia percaya Verstappen bisa menyamai juara dunia enam kali itu jika diberi mobil yang benar.
"Menurut saya Lewis akan lebih baik dari semua pembalap pada akhir musim. Dia selevel Senna, Prost, atau Schumacher, atau melewati mereka sampai Max bisa menyaingi dia," kata Eddie Jordan.
"Kalau Max bisa memaksimalkan potensinya, ia akan selevel dengan Lewis. Menurut saya Red Bull tak jauh tertinggal dari Mercedes walau kurang beruntung musim ini. Max beberapa kali tak finis. Namun, Honda sanggup memperbaiki level mesin mereka," ujar dia lagi.