Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek tengah Liverpool, Virgil van Dijk, mendapatkan kritik lagi soal penampilannya dengan sebutan malas dan tidak peduli.
Kemampuan Virgil van Dijk di lini belakang memang tidak bisa diragukan lagi.
Kontribusinya sebagai seorang bek tengah terbukti sudah berhasil memberikan trofi-trofi bergengsi untuk Liverpool dalam dua musim terakhir.
Sejak bergabung dengan Liverpool pada Januari 2018, Van Dijk telah mempersembahkan trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan Liga Inggris.
Akan tetapi, pemain asal Belanda itu sempat membuat kesalahan pada pekan pertama Liga Inggris musim 2020-2021.
Baca Juga: Manchester City Buktikan Diri Jadi Raja Awal Musim di Liga Inggris
Van Dijk sempat melakukan blunder yang bikin Liverpool kebobolan saat berjumpa Leeds United, Sabtu (12/9/2020).
Aksi ceroboh Van Dijk tersebut pun mengundang berbagai respons dari para mantan pemain Liga Inggris, termasuk legenda Liverpool, Jamie Carragher.
Carragher bahkan menyebut Van Dijk dengan sebutan sombong karena terlalu meremehkan Leeds.
Kendati berhasil memperbaiki kesalahannya itu pada laga melawan Chelsea, Van Dijk tetap mendapatkan kritik.
Kali ini datang dari mantan penyerang timnas Belanda, Wim Kieft.
Baca Juga: Namanya Beredar, Edinson Cavani Calon Penyerang Baru Real Madrid?
Kieft menyebut bahwa Van Dijk adalah pemain yang malas dan tidak peduli dengan tanggung jawabnya.
Kieft juga menyebut bahwa Van Dijk sering meninggalkan posnya untuk maju ke depan.
Tindakan itu dinilai melupakan tanggung jawab sebagai seorang bek tengah.
"Dia tidak tajam, dia berperilaku dengan, Oranje dan Liverpool, seperti bintang yang sudah hebat, pemimpin pelatih yang hebat, yang menunjukkan terlalu banyak bahwa dia tidak menyukai pemain lainnnya," ucap Kieft dilansir BolaSport.com dari Mirror Football.
"Pada saat yang sama, dia bermain dengan malas dan acuh tak acuh. Dia membuat kesalahan dan sering kabur dari pekerjaan defensif dalam pertandingan. Dengan statusnya, dia harus berada di garis depan pertempuran."
Baca Juga: Dua Gol Langka Zlatan Ibrahimovic di San Siro
"Van Dijk butuh waktu lama untuk mencapai level internasional teratas. Dia telah berada di sana selama sekitar dua musim sekarang, tetapi penting bahwa Van Dijk harus tetap sangat kritis terhadap dirinya sendiri."
"Lingkungannya juga memainkan peran penting dalam hal ini. Tidak apa-apa jika pelatihnya sering mengkritiknya," tutur Kieft menambahkan.
Kendati dikritik habis-habisan, Van Dijk sepertinya tidak mau ambil pusing.
Bahkan, ketika menjawab kritik dari Carragher, Van Dijk menyebut blundernya tidak perlu dikhawatirkan.