Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Isu kesetaraan gender di dunia olahraga membuat Komite Olimpiade Nasional atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia ingin terus meningkatkan kompetensi atlet perempuan.
Salah satu cara yang ditempuh NOC Indonesia adalah menggelar seminar daring (webinar), Rabu (23/9/2020) bersama Komisi Women in Sport.
Dalam rilis yang diterima BolaSport.com, Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan olahraga adalah wadah yang tepat untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"NOC akan terus mendukung terobosan women in sport untuk meningkatkan peran dan kompetensi perempuan di olahraga, baik sebagai atlet, pelatih, atau delegasi teknis," kata sosok yang disapa Okto tersebut.
Baca Juga: Lolos ke Olimpiade Jadi Alasan Chan/Goh Tempuh Jalur Pemain Independen
Dalam webinar yang mengusung tema "Tantangan Perempuan Olahraga Indonesia Menghadapi Covid-19", beberapa sosok perempuan dalam olahraga Indonesia muncul sebagai pembicara.
Mereka adalah Eni Nuraeni (pelatih atletik PB PASI), pesepak bola putri Viny Silfianus, dan Stefanie Handojo yang merupakan atlet tunagrahita Special Olympic Indonesia.
Baca Juga: Panitia Olimpiade Tokyo Rencanakan Tindakan Pencegahan Covid-19
Ketua Komisi Women in Sport, Susan Soebakti, berharap seminar daring ini bisa memberi tambahan informasi tentang meningkatkan peran perempuan.
"Diharapkan pada tahun 2032 partisipasi perempuan, khususnya di Indonesia, bisa meningkat sementara Indonesia bertekad menjadi tuan rumah," ujar Susan.
Baca Juga: Lama Tak Bertanding, Carolina Marin Rindu Bertemu Pemain Lain
Atlet perempuan punya peran penting dalam perjalanan Indonesia di Olimpiade.
Medali pertama Indonesia pada ajang empat tahunan tersebut didapat via tim panahan beregu putri yang terdiri dari Lilis Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani, pada Olimpiade Seoul 1988.
Mereka mendapat medali perak kala itu.
Setelah itu, sejumlah atlet perempuan mencatat prestasi di Olimpiade.
Contohnya adalah Susy Susanti yang memenangi medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dan medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996 untuk cabang bulu tangkis nomor tunggal putri.
Selain itu ada Mia Audina yang memenangi medali perak pada Olimpiade Atlanta, serta Liliyana Natsir yang memenangi medali perak Olimpiade Beijing 2008 dan medali emas Olimpiade Rio 2016.
Dari cabang angkat besi, Lisa Rumbewas memenangi medali perak Olimpiade Athena 2004 dan medali perunggu Olimpiade Beijing.
Jejaknya diteruskan oleh Citra Febrianti yang merebut medali perak Olimpiade London 2012 dan Sri Wahyuni Agustiani pada Olimpiade Rio 2016.