Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sekertaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena, mengungkapkan alasan kenapa pihaknya tetap memilih bermarkas di Malang pda lanjutan Liga 1 2020.
Persipura Jayapura sebelumnya telah mengajukan Stadion Gajayana, Kota Malang sebagai markas untuk lanjutan Liga 1 2020.
Namun, Rabu (23/9/2020) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tidak mengizinkan Persipura Jayapura menggunakan Stadion Gajayana karena masih dalam proses renovasi.
Dengan ini tim berjulukan Mutiara Hitam itu pun memutuskan untuk mencari stadion pengganti untuk markas lanjutan Liga 1 2020.
Baca Juga: Dicampakkan Lagi dari Skuad, Mikel Arteta: Arsenal Bisa Berkembang Tanpa Mesut Oezil
Oleh karena itu, setelah mendapat jawaban dari Pemkot Malang, manajemen Persipura pun langsung mengajukan untuk menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai markas.
Persipura telah menghubungi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terkait izin menggunakan stadion Kanjuruhan untuk lanjutan Liga 1 2020 yang juga digunakan sebagai kandang Arema FC.
"Secara lisan kami sudah berkomunikasi dengan dinas pemuda dan olahraga daerah (Disporda) Malang, dan kami juga menyertakan suratnya. Kami juga sudah mampir ke Polres," kata Rocky Bebena, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Instagram @Persipurapapua1963.
Setelah dapat jawaban nantinya pun akan segera diproses langsung oleh Persipura menginggat lanjutan Liga 1 bakal bergulir 1 Oktober rmendatang.
"Kalau sudah ada jawaban dari Bupati Malang, kami akan menindaklanjuti surat-surat yang berkaitan dengan pihak keamanan, kesehatan, kemudian tempat-tempat yang berkaitan dengan lapangan latihan untuk tim tamu. Mengingat waktu yang semakin dekat, kami berharap dalam satu pekan ini semuanya bisa jelas," ucapnya.
Di sisi lain, Rocky Bebena pun membeberkan apa alasan utama Persipura memilih untuk tetap bermarkas di Malang dari pada harus pindah ke kota lain.
Selain sepak bola, aspek lain menjadi alasan kenapa mereka harus tetap bermarkas di Malang, yakni terkait beberapa waktu lalu yang sempat memanas antara warga Malang dan Papua.
Baca Juga: Tahan Egoisme Sejenak, Suporter Jangan Nekat Hadir ke Stadion
"Beberapa waktu lalu sebenarnya sempat terjadi salah paham, terutama soal rasis. Saat itu banyak orang menghakimi (hubungan) Papua dan Jawa Timur tidak bagus," tutur Rocky.
Jadi diharapkannya dengan adanya sepak bola yang bisa menyatukan semua orang bahkan dunia itu, diharapkan dengan ini pun tidak akan ada lagi sekat atau luka yang tersisa.
"Sebenernya kehadiran kami di Malang, selain sepakbolanya, kami ingin masalah itu tidak menjadi sekat atau luka. Kami ingin apa yang kami lakukan di sini untuk mempersatukan bangsa ini. Itu yang membuat kami ingin di Malang atau Jawa Timur," ucapnya.