Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks pemain Manchester United, Dimitar Berbatov, mengaku sudah memaafkan 'kesalahan' Sir Alex Ferguson pada final Liga Champions 2010-2011.
Dimitar Berbatov sempat sangat kecewa terhadap pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson.
Menurut Dimitar Berbatov, Sir Alex Ferguson melakukan kesalahan besar dengan menepikannya untuk final Liga Champions 2010-2011.
Keputusan itu menurut sosok asal Bulgaria ini tak masuk akal lantaran dia merupakan pencetak gol terbanyak klub pada musim itu.
Berbatov juga baru saja dinobatkan sebagai pemenang Sepatu Emas Liga Inggris dengan torehan 20 gol di kompetisi tersebut.
Baca Juga: Diincar Leeds United, Rekrutan Pertama Man United Era Solskjaer Ingin Bertahan
Namun, Ferguson justru mendepaknya dari skuad final Liga Champions melawan Barcelona.
Juru taktik asal Skotlandia itu lebih memilih Wayne Rooney dan Javier Hernandez sebagai starter dan Michael Owen sebagai pemain cadangan.
Keputusan tersebut tidak bisa diterima dengan baik oleh Berbatov.
Kekecewaan terhadap Ferguson masih disimpannya bahkan ketika dia meninggalkan Setan Merah pada 2012 untuk menuju Fulham.
Bomber yang pensiun pada 2018 itu bahkan mengaku tidak mengucapkan selamat tinggal kepada Fergie.
Baca Juga: Bruno Fernandes Cetak Gol Penalti Kontroversial, Man United Bayar Rp 86 Miliar ke Sporting CP
Dia hanya pamit kepada orang-orang yang menurutnya pantas mendapatkannya dan terhadap Fergie, dia merasa kehilangan rasa hormat.
Fergie sendiri mengakui bahwa tak memasukkan Berbatov ke dalam skuad adalah kesalahan besar dan mengatakan bahwa keputusan itu adalah sesuatu yang akan selalu dia sesali.
Adapun Berbatov kini merasa bisa memaafkan perlakuan figur yang mempersembahkan 13 trofi Liga Inggris untuk Man United itu.
Seiring waktu, dia akhirnya bisa menyadari betapa sulitnya keputusan Fergie saat itu.
"Saya beruntung di setiap klub bahwa saya memiliki pelatih yang mendukung cara saya melihat sepak bola," kata Berbatov seperti dikutip BolaSport.com dari talkSPORT.
Baca Juga: Gawang Man United Dibobol 3 Kali, Dimitar Berbatov Sebut Ada Masalah
"Tentu saja ada pasang surut, tetapi Ferguson mungkin adalah salah satu pelatih terbaik di dunia dan kami juga memiliki hubungan yang hebat."
"Tentu saja ketika saya tidak bermain, saya selalu mengetuk pintunya untuk bertanya mengapa dan apa yang harus saya lakukan dengan lebih baik. Hal-hal normal di mana Anda membutuhkan jawaban."
"(Didepak dari skuad) sangat sulit untuk diterima. Hal itu tidak menyenangkan, juga tidak baik bagi saya karena saya adalah pencetak gol terbanyak tim dan liga. Saat itu saya juga sangat percaya diri."
"Saat mencetak gol, Anda merasa bisa menembak dari mana saja dan mencetak gol, jadi ketika tidak dipilih, rasanya itu keputusan yang salah."
"Kemudian seiring berjalannya waktu, Anda mulai melihat ke belakang dan mencoba memahami keputusan tersebut."
Baca Juga: Jadon Sancho Tak akan Bisa Selesaikan Masalah Fundamental Man United
"Saya tahu bukan hanya saya, pemain lain dalam tim berada di posisi yang sama di final itu, dan terkadang pengorbanan perlu dilakukan serta pekerjaan pelatih tidak mudah."
"Saya dapat melihat betapa sulitnya bagi Ferguson untuk memberi tahu saya berita itu dan pada akhirnya saya masih berpikir itu bukanlah keputusan yang tepat, tetapi masalah itu sudah berlalu."
"Ketika tumbuh dewasa dan mulai melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, Anda masih tidak bisa setuju dengan keputusan itu karena bukan keputusan yang tepat menurut saya."
"Tetapi dari sudut pandang lain, tentu tidak mudah baginya untuk memilih siapa yang harus dimainkan."
"Mungkin suatu hari nanti ketika menjadi pelatih, saya harus melakukan hal yang persis sama kepada orang lain, jadi masalah itu sudah berlalu," tuturnya mengakhiri.