Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) tengah mempertimbangkan format klaster untuk pengumpulan Olimpiade Tokyo 2020.
Format tersebut akan diterapkan bergantung pada kesuksesan leg Asia World Tour yang dijadwalkan pada Januari 2021.
Pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian utama sehingga turnamen yang merupakan bagian dari kualifikasi Olimpiade Tokyo kemungkinan akan dikelompokkan bersama di negara-negara tertentu.
Baca Juga: Segera Menikah, Sung Ji-hyun Ungkap soal Hubungannya dengan Son Wan-ho
Sebanyak 24 turnamen tahun ini telah ditunda atau dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Jika semuanya berjalan lancar, kualifikasi Olimpiade akan berakhir pada 2 Mei 2021.
Namun, semua ini akan bergantung pada keberhasilan leg Asia di Bangkok, Thailand, yang terdiri dari dua turnamen BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour 2020.
"Kami sedang melihat apakah kami dapat mereplikasi itu ke dalam kelompok lebih lanjut tahun depan. Itu bagian dari latihan yang sedang kami lakukan saat ini," kata Sekjen BWF Thomas Lund dilansir BolaSport.com dari News Strait Times.
"Hal bisa menjadi cetak biru tentang bagaimana kami dapat melakukan turnamen di leg Asia, dan bagaimana kami dapat melanjutkannya di turnamen kluster selanjutnya," ucap Lund.
"Tetapi, ada kerumitan finansial yang sedang kami upayakan untuk melewatinya," ujar Lund.
Lund juga mencatat bahwa leg Asia dipindahkan dari November tahun ini karena kendala waktu.
Sementara itu, olahraga lain di seluruh dunia telah dilanjutkan selama beberapa bulan terakhir dan BWF telah berjuang untuk menjalankannya.
Baca Juga: Sulit bagi Valentino Rossi Bersaing dengan Para Pembalap Muda
Denmark Open pada 13-18 Oktober akan menjadi satu-satunya turnamen tahun ini sejak penangguhan kalender BWF World Tour pada Maret.
"Tantangannya tidak sebesar jika Anda tidak harus melewati begitu banyak batas negara. Dalam struktur turnamen normal kami, kami memiliki 300 hingga 400 pemain yang berasal dari 40 hingga 60 negara," tutur Lund.
"Tantangan besar di sini adalah kami membutuhkan mereka untuk keluar dari negara mereka. Selanjutnya, masuk ke negara tuan rumah dengan pembatasan karantina dan seterusnya, yang ditangani secara berbeda di tempat yang berbeda."
"Format itu menciptakan kerumitan dalam mengumpulkan banyak orang di satu lokasi. Itulah yang kami coba jembatani dengan membuat kluster ini di Thailand, di mana kami bisa memainkan beberapa turnamen di lokasi yang sama," ucap Lund.
Beberapa turnamen penting yang ditunda tahun ini termasuk Malaysia, Jerman, Swiss, India, dan Singapure Open, serta turnamen antar benua di Asia dan Eropa.
Baca Juga: Bos Petronas Ungkap Morbidelli Pernah Diremehkan karena Quartararo