Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - General Manajer PSIS Semarang, Wahyu Winarto menegaskan PSSI harus mengadakan pertemuan dengan klub Liga 1 dan 2 terkait kelanjutan kompetisi.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Wahyu berharap solusi terbaik untuk kelanjutan kompetisi akan bisa ditemukan.
Seperti yang diketahui, belum lama ini PSSI telah menunda pelaksanaan LIga 1 dan Liga 2 2020.
Pada awalnya, Liga 1 akan kembali dilanjutkan Okboter ini.
Namun gagal terlaksana akibat tak dapatkan izin dari Polri.
Baca Juga: Perasaan Pemain Jebolan Garuda Select Promosi ke Tim Senior Persija
Dari situlah keinginan Wahyu untuk menggelar rapat dengan PSSI tercipta.
Tak harus bertemu langsung, lelaki yang sering disapa Liluk ini inginkan PSSI setidaknya melakukan rapat virtual dengan klub Liga 1 dan 2.
Dalam rapat Liluk ingin mendengar solusi dari PSSI terkait pemain hingga ofisial yang kembali tidak memiliki kepastian setelah kompetisi ditunda.
"Minimal secara virtual untuk menyikapi situasi ini," kata Liluk, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
"Kami berharap PSSI segera mengundang kami untuk bisa bertemu, kami harap PSSI juga memberikan solusi yang tepat terkait pemain, offisia dan juga subsidi untuk klub," ujarnya.
Baca Juga: Pemain Manchester United Sambut Eks Persib Bandung yang Gabung Badan Amalnya
Sementara itu, tak hanya membahas terkait solusi penundaan LIga 1 2020, Liluk juga ingin memperjelas regulasi kelanjutan Liga 1 2020.
Khususnya tentang adanya pemain yang positif Covid-19 dalam sebuah klub, apa yang harus dilakukan.
Jika melihat kasus Persebaya, Liluk keberatan dengan keputusan PSSI.
Sepengetahuan Liluk, semua biaya perawatan pemain dibebankan ke klub.
Baca Juga: Akibat Liga 1 2020 Ditunda, Pemain Arema FC Galau dan Curhat ke Asisten Pelatih
Hal itu sangat memberatkan, terlebih saat libut kompetisi klub tidak memililki pemasukan.
"Jika pemain kena Covid, isolasinya bagaimana, ternyata juga tim yang menyediakan," ucap Liluk.
"Kalau yang kena pemain, apa tindakan dari PSSI?, ternyata juga tidak ada jawaban.
"Sampai sekarang terjadi pemain Persebaya beberapa terkena Covid, itu mereka keluarkan biaya sendiri untuk isolasi, kan membebani klub, padahal klub kalau sekarang ditunda lagi istilahnya sudah mati suri, tidak ada pemasukan sama sekali, sponsor pun mungkin menarik diri," tuturnya.