Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eks bek kanan Manchester City, Danny Mills, menyebut Ruben Dias memiliki kualitas lebih bagus daripada bek tengah Napoli, Kalidou Koulibaly.
Manchester City mendapat tambahan kekuatan di lini belakang setelah merekrut Ruben Dias dari Benfica pada Rabu (30/9/2020).
Dias diboyong Man City dengan dana senilai 62 juta pounds atau sekitar Rp 1,2 triliun.
Pemain timnas Portugal itu sebenarnya merupakan opsi cadangan Man City setelah gagal merekrut Kalidou Koulibaly dari Napoli pada bursa transfer musim panas 2020.
The Citizens terus memburu Kalidou Koulibaly sejak musim 2019-2020.
Baca Juga: Barcelona dan Dua Raja Gol Bunuh Diri Tahun 2020
Fisik yang besar serta kedisiplinan dalam menjaga lini pertahanan Napoli membuat Koulibaly disamakan dengan bek legendaris Man City, Vincent Kompany.
Kompany sukses membawa Man City empat kali menjuarai Liga Inggris.
Namun, transfer Koulibaly tak kunjung terealisasi dikarenakan biaya sang pemain dinilai terlalu mahal.
Meski begitu, Danny Mills malah menganggap Man City lebih untung merekrut Dias ketimbang Koulibaly.
Menurut Mills, Dias memiliki kemampuan mengolah bola yang lebih bagus ketimbang Koulibaly.
Ditambah lagi, pelatih Man City, Pep Guardiola, dikenal menyukai permainan dengan umpan-umpan pendek sehingga Dias, yang baru berusia 23 tahun, dianggap cocok dengan The Citizens.
Baca Juga: VIDEO - Penalti Santai Remaja 23 Tahun Bikin Mikel Arteta Nyaris Kena Serangan Jantung
"Koulibaly adalah bek yang luar biasa, tetapi saya tidak yakin dia bisa bermain seperti yang diinginkan oleh Pep Guardiola," kata Mills seperti dilansir BolaSport.com dari Goal International, Jumat (2/10/2020).
"Bersama Dias, Manchester City berharap mendapatkan gabungan pemain dengan keunggulan fisik dan kemampuan mengolah bola."
"Dias adalah seorang bek yang bagus dan dia juga bisa bermain dengan bola, tetapi sulit untuk memboyong pemain dan langsung mengharapkan dia untuk tampil oke sejak awal. Dia perlu untuk segera beradaptasi."
"Datang dari negara berbeda, iklim berbeda, tempat tinggal berbeda, dengan keluarganya pindah karena situasi COVID-19 seperti ini, itu tidak mudah."
"Tidak mudah untuk membuat pemain menyesuaikan diri dengan cepat," tutur Mills lagi.