Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sekretaris Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Kenny Goh, meminta para pemain nasional mewaspadai panggilan tidak dikenal.
Jagat bulu tangkis Malaysia sempat diguncang kasus match fixing atau rekayasa skor yang melibatkan pemain mereka pada 2018.
Dua pemain independen, Zulfadli Zulkifli dan Tan Sun Cheang, terlibat pengaturan skor dan mendapat hukuman larangan bertanding oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Keduanya mendapat hukuman masing-masin 15 tahun dan 20 tahun serta denda sebesar 15 ribu dolar AS (Rp 200 juta) dan 25 ribu dolar AS (Rp 371 juta).
Baca Juga: BAM Bakal Gelar Turnamen Internal Jilid Ke-3 pada November 2020
Meski menilai para pemain Malaysia sudah lebih waspada sejak kejadian tersebut, Kenny Goh tetap memberikan mereka wanti-wanti.
"Para pemain kini lebih waspada dan berhati-hati setelah insiden terakhir," kata Goh, dilansir dari The Star.
"Saya bisa membuktikan bahwa tidak ada pemain kami yang terlibat tetapi BAM tetap memonitor mereka. Kami akan tetap berperan sebagai penjaga."
Salah satu cara yang ditempuh BAM adalah mengingatkan para pemain untuk tidak mengangkat telepon dari nomor tidak dikenal.
Baca Juga: Bulu Tangkis Eropa Pastikan Kejuaraan Eropa Junior 2020 Tetap Jalan
"Kami sudah memberi instruksi tegas untuk para pemain tidak mengangkat telepon dari para orang yang tidak mereka tahu," ujar Kenny Goh melanjutkan.
"Kalau para pemain curiga dengan seseorang atau apa pun, mereka harus melapor secepatnya," tutur dia lagi.
Bagi Kenny Goh, isu pengaturan skor bukan isu baru.
Ia pertama kali berurusan dengan pengaturan skor pada 2015. Goh saat itu menjabat sebagai manajer tim nasional.
"Kami pernah mendengar soal isu ini, tetapi semua hanya rumor sebelum Thomas Lund (Sekjen BWF) berkunjung pada 2015," kata Kenny Goh.
"Lund memberitahu bahwa BWF memonitor pengaturan skor dan bekerja sama dengan otoritas lokal, serta mengatur mekanisme hukuman," tuturnya lagi.
Baca Juga: Kento Momota Dikabarkan Mundur dari Denmark Open 2020