Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepala eksekutif Badminton Inggris, Adrian Christy, telah meminta dukungan keuangan dari Pemerintah Inggris setelah langkah terbaru untuk memerangi COVID-19 membuat All England 2021 terancam batal.
All England merupakan salah satu turnamen bulu tangkis paling bergengsi dan tertua sejak pertama kali digelar pada 1899.
Larangan kehadiran penonton pada All England karena kasus COVID-19, setelah pembatasan ini dilonggarkan pada Agustus, diberlakukan kembali oleh pemerintah baru-baru ini.
Baca Juga: Roy Jones Jr Sebut Mike Tyson Bisa Bersaing untuk Gelar Kelas Berat Hari Ini
Christy telah meminta dukungan dana 1 juta poundsterling (sekitar Rp 19 miliar) sebagai dukungan untuk melindungi turnamen All England dan bulu tangkis di negara tersebut.
All England Open 2021 dijadwalkan pada 17-21 Maret di Arena Birmingham.
"Mengingat saat-saat yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terus kami jalani, kami telah merencanakan sejumlah skenario karena semakin jelas bahwa turnamen 2021 terancam batal," kata Christy dilansir BolaSport.com dari Insidethegames.
???? Return to Play ????
— Badminton England (@BadmintonEnglnd) September 23, 2020
Following Govt. update, we can confirm badminton is unaffected:
???? Players must remain in groups of 6
???? Coaching ratios and junior rules unchanged
Keep our sport open by following the guidance!
Read ➡️ https://t.co/50kQBj4Bqj pic.twitter.com/A1hwuy47b1
"Pengumuman Pemerintah membuat kami harus bersiap menghadapi fakta bahwa penggemar bulu tangkis mungkin tidak dapat hadir jika keadaan tidak membaik selama enam bulan ke depan," ujar Christy.
"Prioritas nomor satu saya adalah keberlanjutan bulu tangkis Inggris, terutama saat ini. Turnamen All England adalah bagian utama dari perekonomian kita," aku Christy.
Badminton Inggris telah melaporkan kerugian akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan penundaan dan pembatalan sebagian besar turnamen olahraga setelah Maret 2020.