Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan berniat buka usaha kuliner bersama sang istri Elisabeth Novia Makalew.
Niatan Kim Jeffrey tersebut mungkin menjadi hal yang mengejutkan.
Pasalnya, untuk saat ini usaha kuliner sedang kurang bagus.
Tepatnya setelah Pandemi Covid-19 menyerang, bisnis kuliner banyak yang mengalami kerugian.
Akan tetapi, itu tak membuat Kim menghentikan rencananya.
Baca Juga: Hindari Jenuh Liga 1 Ditunda, Jefri Kurniawan Salurkan Hobi Pelihara Ikan Cupang
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar, Kim mengaku memang sudah bertekad membuka usaha di bidang kuliner.
"Kalau sekarang lagi ingin ke arah kuliner sih," kata Kim.
"Proyek berikutnya akan kuliner," ujarnya.
Sepertinya keinginan Kim tersebut sudah bulat.
Baca Juga: Liga 1 Ditunda, Kiper PSIS Semarang Magang Kerja di Bandung
Semua, terlihat dari persiapan yang telah dilakukan pemain berdarah Jerman ini.
Kim berujar telah memiliki tempat di Bandung untuk membuka usaha kulinernya.
Selain itu, ia juga sudah melakukan perhitungan terkait konsumen yang ingin Kim jajaki.
Dari situlah keyakinan Kim buka usaha kuliner semakin besar.
"Di Bandung ada tempatnya, ada peminatnya dan juga dari dulu juga tertarik dengan kuliner," ucap Kim.
"Siapa yang enggak suka makan?, jadi memang bisnis yang masuk akal," tuturnya.
Baca Juga: Pemain Asing Datang saat Liga 1 Ditunda, Barito Putera Bicara Kerugian
Sementara itu, tak sendiri, Kim berniat membuka usaha bareng sang istri, Elisabeth Novia Makalew.
Untuk menu yang akan disajikan, pemain yang bernomor punggung 23 di Persib ini berencana menyediakan Bakery dan masakan khas Manado.
Bukannya tanpa alasan, pemilihan kedua menu tersebut sudah dipikirkan matang-matang oleh Kim.
Menurutnya, Bakery mewakil Kim yang asli Jerman.
Sedangkan masakan Manado terinspirasi dari sang istri yang asli dari Manado.
"Bakery sih, nanti yang satunya Bakery, yang satunya lagi masakan Manado," kata Kim.
Baca Juga: Dua Sosok yang Jadi Inspirasi Bek Persib Bandung
"Emang ada filosofi di belakangnya, yang satu bakery karena saya asli Jerman dan ingin mengembangkan roti-roti asli Jerman,
"Nah sedangkan dari sisi istri saya kan asli Manado, nah kita ingin masakan Manado jadi perpaduann luar negeri dan Indonesia," tutupnya.