Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Duel Prancis vs Portugal tak pelak memunculkan kembali cerita kepahlawanan Eder Antonio Macedo Lopes, sang pemberi gelar perdana Cristiano Ronaldo di kancah internasional.
Minggu (11/10/2020) atau Senin dini hari WIB, timnas Prancis menjamu timnas Portugal dalam hari laga ketiga UEFA Nations League Liga A Grup 3.
Partai tanding ulang final Euro 2016 ini berlangsung di arena yang sama dengan 4 tahun silam, Stade de France.
Nama Eder langsung menghantui publik Prancis jelang pertandingan bergengsi ini.
Penyerang yang kini berusia 32 tahun tersebut ialah sosok pencetak gol penentu kemenangan timnas Portugal di final Euro 2016.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo vs Kylian Mbappe - Sang Idola Menang Mutlak
Baca Juga: Prancis vs Portugal - Ronaldo Incar Gol Perdana ke Gawang Si Ayam
Gol semata wayang Eder di babak tambahan waktu menghasilkan trofi juara Eropa bagi timnas Portugal, yang kehilangan Cristiano Ronaldo sejak menit ke-25 akibat cedera.
Empat tahun setelah momen emas tersebut, bagaimana nasib Eder sekarang?
Ternyata kiprah Eder kini jauh dari ingar bingar statusnya sebagai pahlawan nasional Portugal di Piala Eropa.
Striker kelahiran Guinea-Bissau itu memperkuat klub Rusia, Lokomotiv Moskva, sejak 2017.
Setahun pasca-final Euro, Eder dipinjamkan Lille ke Lokomotiv, lalu dipermanenkan semusim kemudian.
Dia bahkan sudah lama tak dilirik pelatih Portugal, Fernando Santos, untuk bergabung lagi dengan Ronaldo dkk.
Baca Juga: Prancis Vs Portugal - Momen Les Bleus Balas Kekalahan di Final Euro 2016
Terakhir kali Eder dipanggil timnas adalah untuk skuad menghadapi Luksemburg, 17 November 2019, nyaris setahun silam.
Sejak menentukan kemenangan di final Euro 2016, Eder malah melempem.
Gol terbarunya setelah kejadian itu, sekaligus gol terakhirnya buat timnas, muncul ke gawang Skotlandia di laga uji coba, Oktober 2018.
Jangankan bersanding kembali dengan Ronaldo, posisinya kini tergeser pemain lebih muda seperti Andre Silva, Joao Felix, sampai Diogo Jota.
Santos mengaku tak pilih kasih dalam menentukan anggota tim, sehingga nama Eder pun lama menghilang di skuad asuhannya.
"Saat saya bekerja, tak ada lagi yang namanya persahabatan dan pemain mengerti hal itu sangat baik," ucap Santos, dikutip BolaSport.com dari So Foot.
"Saya memahami sisi emosional. Eder adalah pahlawan nasional, tetapi kami tidak berhutang apapun kepadanya," tutur dia.