Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Portugal, Fernando Santos, mengaku kecewa duel timnya dengan Prancis berjalan adem-adem saja.
Duel antara Prancis dengan Portugal di Liga A Grup 3 UEFA Nations League yang dimainkan pada Senin (12/10/2020) dini hari WIB berakhir dengan skor 0-0.
Selain sepi gol, laga yang dihelat di Stade de France itu juga berjalan adem-adem saja.
Hal tersebut dapat dilihat dari kecilnya jumlah peluang yang dicatatkan oleh kedua tim.
Baca Juga: Dua Pemain PSIS Menjelma Menjadi Pelatih saat Jeda Kompetisi
Prancis selaku tuan rumah hanya membukukan lima tembakan ke gawang dan tiga di antaranya berhasil menemui sasaran.
Sementara itu peluang yang dibuat Portugal juga relatif sedikit, enam tembakan dengan tiga on target.
Meski minim peluang dan tidak ada gol yang tercipta, hasil imbang tersebut memberikan Portugal satu poin berharga yang membuat mereka tetap kokoh di puncak klasemen Liga A Grup 3 UEFA Nations League.
Kendati demikian, pelatih timnas Portugal, Fernando Santos, tampaknya sedikit kecewa dengan pertandingan tersebut.
Baca Juga: Hore! Marcus/Kevin dkk Berpeluang Tampil di BWF World Tour Finals 2020
Santos kecewa karena sebagai pelatih, ia ingin melihat agresivitas yang lebih banyak dalam pertandingan yang mempertemukan dua tim besar seperti ini.
Namun, yang didapatnya pada malam tersebut tidak seperti yang diharapkan.
Santos justru mendapati timnya dan Prancis bermain aman dengan banyak memainkan bola di area pertahanan sendiri.
"Itu adalah pertandingan yang sangat seimbang antara dua tim yang terlalu berhati-hati, terutama dalam hal ofensif," ujar Santos seperti dikutip BolaSport.com dari Goal.
Baca Juga: Gol Debutnya Buat Belgia Menderita, Mason Mount: Itu Sangat Berarti
"Kami memiliki pemain berkualitas, tetapi itu bukanlah permainan yang sangat cepat."
"Ada kurangnya dinamika yang lebih agresif dalam mencari gol. Di pertandingan inilah pelatih selalu menginginkan lebih."
"Kami harus teratur, tentu, tapi kami mengharapkan kreativitas, ledakan yang terlepaskan. Tetapi kedua tim bermain terlalu banyak di belakang."
"Padahal, jika permainan berubah, kedua tim bisa menciptakan masalah untuk satu sama lain," kata Santos menambahkan.