Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Romelu Lukaku hijrah ke Inter Milan rupanya bukan karena bermain jelek, melainkan ada perpecahaan di Manchester United.
Romelu Lukaku bergabung dengan Manchester United dari Everton pada 2017.
Lukaku ditebus Manchester United dengan mahar yang cukup tinggi, yakni 84,7 juta euro atau sekitar Rp 1,47 triliun.
Akan tetapi, Lukaku justru mendapatkan banyak kritikan ketika bermain di Manchester United.
Diharapkan mampu menjadi ujung tombak Setan Merah, penyerang asal Belgia itu justru dinilai tampil buruk.
Baca Juga: Dari Pemain Buangan Man United hingga Sukses di Inter Milan, Romelu Lukaku Ungkap Peran Orang Tua
Selama membela Manchester United, Lukaku hanya mencetak 42 gol dari 96 penampilan di semua kompetisi.
Lukaku pun memutuskan hengkang dari Old Trafford setelah hanya menghabiskan dua musim bersama Manchester United.
Lukaku memutuskan untuk bergabung dengan klub raksasa Liga Italia, Inter Milan.
Bersama I Nerazzurri, penyerang berusia 27 tahun itu kembali menemukan bentuk terbaiknya di bawah asuhan Antonio Conte.
Pada musim perdanannya, Lukaku berhasil mencetak 34 gol dari 51 penampilan di semua kompetisi untuk Inter Milan.
Baca Juga: Berkat Lukaku, Ashley Young dan Alexis Sanchez Gabung Inter Milan
Bahkan, Lukaku langsung terpilih menjadi Pemain Terbaik Liga Europa pada musim perdananya bersama Inter Milan.
Selain itu, Lukaku juga membawa Inter Milan duduk di posisi kedua Liga Italia dan menjadi finalis Liga Europa 2019-2020.
Mantan penyerang Everton itu pun mulai menjawab kritikan yang sempat ditujukan kepada dirinya.
Akan tetapi, akhir-akhir ini, terungkap bahwa alasan Lukaku meninggalkan Manchester United bukan karena bermain buruk.
Alasan Lukaku pergi dari Old Trafford rupanya karena adanya perpecahan di Manchester United.
Baca Juga: Bersama Conte, Lukaku Yakin Inter Milan Bisa Akhiri Paceklik Gelar
Hal tersebut disampaikan oleh jurnalis La Repubblica, Paolo Condo, via Express.co.uk.
Condo menyampaikan bahwa Lukaku mengaku lelah dengan dua pemain Manchester United, Paul Pogba dan Anthony Martial.
Pogba dan Martial sering tidak mau mengumpan bola kepada Lukaku dalam pertandingan.
Bahkan, Condo mengklaim dua mantan pemain Manchester United lainnya, Alexis Sanchez dan Ashley Young, juga sempat bertanya tentang kondisi kamar ganti Inter Milan sebelum bergabung.
Hal itu seolah memberi kesan bahwa Young dan Sanchez merasakan hal yang sama seperti Lukaku.
Baca Juga: Berjaya di Inter Milan, Lukaku Bungkam Kritik yang Menyebutnya Malas dan Lambat
Condo juga mengatakan apabila kondisi ruang ganti Manchester United tak kunjung membaik, bukan tidak mungkin akan ada pemain lain yang akan hengkang pada bursa transfer selanjutnya.
"Jika semuanya tidak membaik, jendela transfer berikutnya akan digunakan oleh seseorang untuk membajak Nemanja Matic dan di balik layar masih ada masalah besar tentang kontrak Pogba yang akan segera berakhir pada 2021," ucap Condo.
"Lukaku lelah dengan United karena Pogba dan Martial yang jarang mengoper bola kepadanya. Sebuah gambaran ruang ganti yang terbagi dalam beberapa grup."
"Ketika Sanchez dan Young bertanya tentang ruang ganti kepada Lukaku sebelum bergabung dengan Inter, jawaban pertama Lukaku adalah, 'Sangat bagus, tidak ada geng'."
Baca Juga: Man United dan Real Madrid Gigit Jari, 2 Pemain Buangan Mereka Gemilang di Inter Milan
"Waktu benar-benar berubah," ujar Condo menambahkan.
Kini, Lukaku, Young, dan Sanchez sedang menjalani tren apik bersama Inter Milan di Liga Italia.
Sementara itu, Manchester United justru terseok-seok dalam tiga laga awal Liga Inggris musim 2020-2021.