Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keinginan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, untuk menjadi juru taktik baru muncul saat dirinya berkarier di Amerika Serikat.
Kehidupan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, tidak bisa dilepaskan dari sepak bola.
Sudah sejak 1966, pria berkebangsaan Belanda itu berkenalan dengan dunia sepak bola profesional.
Pada tahun itu, Robert mulai mengembangakn karier sepak bolanya dengan masuk ke akademi Ajax.
Robert sendiri mengaku bahwa tidak terpikir sedikit pun di masa awal kariernya bila dia akan menjadi pelatih.
Keinginan itu baru muncul saat Robert hijrah ke Amerika Serikat pada 1975.
Di Negeri Paman Sam, eks pelatih PSM Makassar itu banyak menjalin komunikasi dengan komunitas sepak bola.
Robert juga rajin mengikuti kegiatan coaching clinic selama berada di sana.
Baca Juga: Update Daftar Top Scorer Timnas U-19 Indonesia - Witan Memimpin, Jack Brown Merangsek Naik
Karena menikmati kegiatan tersebut, Robert pun mulai berpikir untuk menjadi pelatih setelah pensiun.
"Dari sana saya banyak berinteraksi dengan anak kecil, berinteraksi dengan orang-orang dan merangsang mereka bermain sepak bola," kata Robert dikutip Bolasport.com dari Kompas.
"Itu yang berkembang di sana, dan dampaknya pesepak bola menjadi sedikit tapi pelatih bertambah dan itu otomatis berpengaruh dalam hidup saya."
"Hal itu sangat saya sukai dan membuat saya senang menjadi pelatih," sambungnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Pemain Ini Bisa Jadi Tumpuan Timnas U-19 Indonesia
Robert Alberts sendiri memulai karier kepelatihannya dalam usia yang tergolong muda.
Dia sudah diangkat menjadi pelatih sejak masih berumur 30 tahun.
Hal itu terjadi saat dirinya menjadi bagian dari klub asal Swedia, Hittarps IK.
Saat itu, Robert sebenarnya masih berperan sebagai pemain.
Akan tetapi, pada musim kedua di Hittarps IK, manajemen klub memutuskan untuk memecat pelatih yang menjabat.
Baca Juga: Khabib Tolak Lawan McGregor Lagi Meski Diberi Kepemilikan UFC dan Uang Rp 73,5 Triliun
Alih-alih mencari pelatih berpengalaman, pihak manajemen justru menunjuk Robert untuk berperan ganda sebagai pemain-pelatih.
Meski tidak berhasil mempersembahkan gelar juara, Robert dinilai sukses mengembangkan pemain lewat gaya melatihnya.
Selanjutnya Robert lebih banyak menghabiskan karier kepelatihannya di Asia.
Sejak 1992 hingga 2020, Robert pernah menjadi pelatih di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, hingga Indonesia.
Selain melatih klub, Robert juga pernah diminta untuk menangani timnas U-19 Korea Selatan.