Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, menilai PSSI dan PT LIB tak punya kecakapan untuk melanjutkan Liga 1 2020 di tengah Covid-19.
Sebanyak 18 klub peserta Liga 1 2020 telah sepakat untuk melanjutkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Kesepakatan itu didapatkan saat PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar manager meeting dengan seluruh perwakilan klub pada Selasa (13/10/2020).
Pertemuan yang digelar di Yogyakarta itu menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan liga pada 1 November 2020.
Baca Juga: Rasialis kepada Mo Salah, Pendukung West Ham United Dilarang Nonton Bola 3 Tahun
Namun rencana itu masih punya satu kendala yaitu tidak adanya izin keramaian dari pemerintah, dalam hal ini polri.
Akibatnya, nasib Liga 1 2020 kembali berada dalam kondisi tidak pasti.
Cahaya Liga 1 2020 yang kembali redup membuat pengamat sepak bola, Tommy Welly, menilai PSSI dan PT LIB tidak cakap mengeksekusi kompetisi.
Salah satu alasannya karena dua lembaga sepak bola terbesar di Indonesia itu sudah menggaungkan akan memulai kompetisi sejak Juni lalu.
Baca Juga: Demi Sahabat, Khabib Nurmagomedov Tawarkan Laga Perebutan Gelar kepada Petarung Baru UFC
"Saya menyimpulkan bahwa PSSI dan PT LIB ada ketidakcakapan dan ketidakmampuan untuk mengeksekusi kompetisi," ucap Tommy Welly dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
"Kenapa ngotot gelar kompetisi sejak Juni. Itu gaung kick-off-nya pada 1 Oktober, tetapi di ujung malah ada penundaan,” kata pria yang akrab disapa Bung Towel itu, Kamis (15/10/2020).
Di satu sisi, Bung Towel merasa lambatnya PSSI dan PT LIB mengambil keputusan tentang nasib Liga 1 akan sangat merugikan klub.
Mengingat hampir sebagian besar peserta Liga 1 2020 tengah mengalami kesulitan finansial akibat penundaan kompetisi.
Baca Juga: Kapten Persib Terkejut soal Ketidakjelasan Nasib Liga 1 2020
“Jika ini sebuah keputusan yang kaku dari kepolisian, seharusnya jangan berlarut-larut seperti ini," ucap Bung Towel.
"Sebab, untuk menghindari kerugian, meminimalisir kerugian yang dialami klub, seharusnya posisi PSSI dan PT LIB memproteksi klub-klub,” kata Bung Towel.
“Jangan dibiarkan ngambang dan tidak pasti. Kalau sekarang digantung dengan ketidakpastian digelar 1 November, Desember, atau Januari. Bagaimana, klub mengambil langkah kontrak dengan pemain dan pelatih.”
“Itu semua berdampak ke biaya klub. Nah ini saya bilang PSSI tidak cakap karena hakikatnya PSSI sebagai induk harus proteksi klub-klub,” jelasnya.