Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dalam acara Webinar tentang Kompetisi, antara Bisnis dan Kemanusiaan yang diadakan siang tadi, (17/10/2020) terdapat beberapa sosok penting dalam dunia sepak bola Indonesia.
Mereka adalah Yoyok Sukawi sebagai CEO PSIS Semarang, Asep Saputra sebagai Manajer Kompetisi PT LIB, Andi Wardhana sebagai Direktur Keuangan PT Putra Sleman Sembada, dan Rahmad Darmawan sebagai Pelatih Madura United.
Banyak bahasan yang dibagikan di sana, salah satunya tentang peran suporter dalam keberlangsungan Liga 1 2020 saaat ini.
Menurut Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra, pihaknya selalu mencoba untuk melibatkan para suporter dalam membuat sebuah kebijakan.
Baca Juga: Penundaan Liga 1 2020 tak Membuat Pemain Persib Patah Semangat
Termasuk juga lewat PSSI yang mempunyai departemen pengelolaan suporter yang diketuai oleh Budiman Dalimunthe.
"Di PSSI kan ada departemen pengelolaan supporter yaitu pak Budiman Dalimunthe. Artinya kami tidak mungkin dalam kondisi saat ini langsung semua berbicara, tetapi paling tidak ada suara yang ditanyakan karena mereka adalah penyambung," ucapnya di webinar yang juga dihadiri oleh Bolasport.com.
Dari masukan yang diterima, departemen pengelolaan supporter meneruskannya ke PSSI untuk dijadikan sebagai gambaran keputusan yang akan dibuat.
Baca Juga: Pelatih Persib Siapkan Plan B jika Liga 1 Gagal Bergulir November
Bahkan menurut Asep Saputra, dirinya pernah menjadi pembicara dalam pertemuan antar suporter di Jakarta beberapa bulan lalu.
"Selain itu, ada juga report-report departemen tersebut kepada PSSI sebagai masukan dalam penentuan keputusan. Bahkan beberapa bulan lalu kami melakukan pertemuan di Jakarta antar suporter. Tentu menjadi ramai, ada banyak pendapat, setidaknya kami mendengarkan apa sih keinginan suporter," tuturnya.
Namun dalam perjalanannya dikatakan adanya keputusan yang kurang memuaskan banyak pihak.
Baca Juga: Madura United Bingung Soal Kontrak Pemain Jika Liga 1 2020 Terus Alami Penundaan
Ia pun memaklumi hal tersebut karena banyaknya pemikiran dan harapan dari para suporter.
Pasalnya dengan begitu maka semua pihak mempunyai spirit yang sama yaitu ingin sepak bola Indonesia kembali digulirkan.
"Jika keputusan tidak memuaskan banyak pihak, saya kira memang itu kondisi yang terjadi karena banyaknya pemikiran dan harapan. Tapi spiritnya adalah kami ingin sepakbola tetap berjalan. Tentu upaya kerja kerasnya adalah menyiapkan segala sesuatu sehingga apa yang ditakutkan bisa diminimalisir," ungkapnya.
Baca Juga: 3 Tim yang Jadi Mimpi Buruk Timnas U-19 Indonesia Selama di Kroasia