Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dalam acara webinar tentang 'Kompetisi, antara Bisnis dan Kemanusiaan', Sabtu (17/10/2020), banyak hal yang dibahas mengenai sepak bola Indonesia di sana.
Termasuk pendapat para sosok penting di balik sepak bola Indonesia tentang bergulirnya Liga 1 di tengah pandemi COVID-19.
Salah satu yang menjadi pembicara dalam acara tersebut adalah sang CEO PSIS Semarang, yaitu Yoyok Sukawi.
Menurut Yoyok Sukawi, PSIS Semarang sebelumnya menjadi tim pertama yang menolak bergulirnya kembali Liga 1 2020.
Baca Juga: Liga 1 2020 Bisa Mundur sampai Januari 2021, Rahmad Darmawan: Lebih Baik Lupakan Musim Ini
Banyak pertimbangan yang membuat PSIS mengambil keputusan tersebut.
Yang paling terasa tentu saja mengenai finansial klub.
Namun karena saat ini sudah lama berlalu, ia mengakui sudah terlanjur dan berharap Liga 1 2020 dapat bergulir kembali.
"Sebetulnya PSIS Semarang merupakan klub pertama yang menolak berjalannya kembali liga. Banyak pertimbangan dari mulai kesehatan, finansial dan sebagainya, tapi sekarang itu sudah bulan Oktober, jadi kerugian kami sudah dititik terberat. Jadi kalau mau berhenti sekarang sudah nanggung," ucapnya dalam webinar yang juga dihadiri oleh Bolasport.com.
Baca Juga: Pemain Persebaya Surabaya Sudah Rindukan Bermain Sepak Bola
Saat ini Liga 1 2020 direncanakan akan kembali bergulir pada 1 November mendatang.
Hanya hingga saat ini Liga 1 2020 masih belum memiliki izin dari Kepolisian Republik Indonesia.
Jika ternyata nanti Liga 1 2020 kembali ditunda, PSIS Semarang mempunyai usulan yang dapat dipertimbangkan.
Salah satu usulannya adalah sang federasi sepak bola Indonesia, yaitu PSSI dan operator liga, PT LIB, mengeluarkan sebuah surat keputusan tentang pemberian kompensasi kepada pemain atau ofisial tim.
Hal itu perlu dilakukan agar pemain dan ofisial mendapatkan haknya meski liga tidak bergulir atau lama bergulir kembali.
Baca Juga: Adanya Peran Suporter dalam Terciptanya Kebijakan Terkait Liga 1 2020
"Tetapi jika memang tidak ada kepastian, kami meminta ke PSSI dan PT LIB dan sudah dibicarakan juga di internal serta menjadi opsi. Usulan kami adalah jika tahun ini tidak ada atau liga ditunda hingga Januari, selama menunggu, pemain diliburkan dengan catatan PSSI mengeluarkan surat keputusan memerintahkan klub memberikan kompensasi berapa persen," ungkapnya.
Ia juga mengucapkan, dengan begitu maka pemain dan ofisial tidak perlu khawatir tak mendapatkan apapun.
Di sana juga perlu disebutkan berapa kompensasi yang harus diberikan oleh klub untuk pemain dan ofisial.
"Setidaknya pemain tetap mendapatkan pemasukan berapa persen meski diam di rumah. Lalu liga dilanjutkan lagi Januari, karena sudah tidak ada pilkada dan gelombang COVID-19 diharapka sudah sedikit dan semoga obat sudah ditemukan. Kalau begitu tidak masalah kompetisi dibuat dua wilayah atau menjadi satu putaran," ucapnya.
Baca Juga: Begini Cara PSIS Semarang Meyakinkan Pemainnya agar Tetap Stay dan Berlatih