Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kalau Liga 1 Tidak Lanjut Paling Klub Bangkrut dan Direkturnya Stroke

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 19 Oktober 2020 | 05:30 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. ( CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM )

BOLASPORT.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, sangat berharap PSSI bisa melanjutkan kembali Liga 1 2020.

Jika Liga 1 dilanjutkan, maka akan berdampak positif untuk klub, pemain, pelatih, dan ofisial.

Meski begitu, Yoyok Sukawi menyerahkan semua keputusan kepada PSSI.

Apabila nanti Liga 1 tak dilanjutkan, setidaknya PSSI punya opsi kedua demi keberlangsungan kehidupan klub.

Yoyok Sukawi mengatakan jika Liga 1 dilanjutkan, maka element di dalam klub pasti senang.

Namun jika tidak dilanjutkan, pria asal Semarang, Jawa Tengah, itu menyebutkan klub akan bangkrut, bahkan manajemen tim bisa sakit stroke.

Baca Juga: Tiga Imbauan Khusus kepada Pemain Bhayangkara FC selama Diliburkan

"Kami berharap setidaknya kompetisi tetap berjalan dengan segala kelemahannya."

"Minimal kami masih bisa memberi uang makan ke pemain dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia."

"Paling tidak roda ekonomi mereka tetap berjalan. Kalau klub tidak apa bangkrut, paling direkturnya saja yang stroke. Yang penting pemain bisa makan," kata Yoyok Sukawi dalam Webinar bersama PSS Sleman yang dihadiri BolaSport.com.

Baca Juga: Bek Borneo FC Ini Berharap Hati Polri Bisa Luluh dengan Memberi Izin Liga 1 2020

Yoyok Sukawi menambahkan, pada Februari lalu manajemen PSIS Semarang sudah langsung membuat segala klausul kontrak jika kompetisi berlangsung atau tidak.

Ia mengatakan seperti itu karena sudah melihat kasus pandemi Covid-19 yang sudah datang.

Pria berusia 42 tahun tersebut pun sangat bersyukur para pemain PSIS Semarang semuanya setuju dengan klausul kontrak yang ditawarkan. 

Baca Juga: Sibuk Berlatih, PeIatih Tira Persikabo Ungkap Progres Kemajuan Timnya

"Jadi saat kompetisi tidak jalan seperti ini, para pemain masih mendapatkan konpensasi dari klub meski jumlahnya sangat kecil."

"Tapi ini adalah kemampuan tim, paling tidak pemain masih memiliki pemasukan untuk bayar sekolah anaknya ataupun yang lain," ucap pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut.

PSSI sebelumnya memang sudah mengeluarkan SK kepada klub untuk membayar gaji 50 persen selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lewis Hamilton Mengaku Akan Sulit Move On dari F1 Saat Pensiun

Sebab, klub juga tidak mendapatkan pemasukan selama Liga 1 berhenti.

"Saat Liga 1 berjalan lagi tentu saja kami akan gaji sesuai dengan kesepakatan sebelumnya."

"Itu juga sudah ada kesepakatan bersama dengan seluruh stakeholder PSIS Semarang," tutup Yoyok Sukawi.

Baca Juga: Hasil MotoGP Aragon 2020 - Alex Rins Menang, Alex Marquez Podium Lagi

Seperti diketahui, Liga 1 dan Liga 2 2020 belum bisa bergulir karena Polri tak memberikan izin keramaian lantaran pandemi Covid-19 masih tinggi dan ada Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.

PSSI sudah punya opsi jika Liga 1 tidak dilanjutkan kembali pada 1 November.

Federasi sepak bola Indonesia itu berencana menggelar kembali pada 1 Desember ataupun 1 Januari 2021.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P