Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Madura United: Sepak Bola Dilarang tapi Pabrik Tidak Masalah

By Hugo Hardianto Wijaya - Kamis, 22 Oktober 2020 | 13:00 WIB
Para pemain Madura United usai latihan bersama Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (21/10/2020). (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

BOLASPORT.COM - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, membandingkan industri sepak bola dengan karyawan pabrik yang sudah boleh beroperasi.

Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, tidak bisa membendung rasa kecewanya pada Rabu (21/10/2020).

Kekecewaan itu disebabkan karena latihan bersama antara Madura United dan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, dihentikan mendadak oleh pihak keamanan.

Laskar Sape Kerrab dan Singo Edan memang menggelar latihan bersama dengan bentuk latih tanding.

Baca Juga: Shin Tae-yong Bongkar Cara Rekrut Pemain Keturunan di Timnas U-19 Indonesia

Akan tetapi, pada menit ke-75, pihak keamanan menghentikan pertandingan secara mendadak.

Rahmad Darmawan pun merasa sangat heran dengan keputusan itu.

Sebab, laga itu digelar secara tertutup dan menerapkan protokol kesehatan yang tinggi.

“Saya rasa sulit buat kami kalau terus seperti ini. Kami latihan bareng tanpa penonton pun kok seperti apa sih?" tutur Rahmad Darmawan dilansir Bolasport.com dari Kompas.

Baca Juga: Batal Lawan Bosnia Herzegovina, Ini Agenda Timnas U-19 Indonesia Selanjutnya

"Ada masalah apa? Saya kok tidak ngerti, terus mau seperti apa?” ujar pelatih berusia 53 tahun.

Juru taktik yang akrab disapa RD itu merasa heran mengapa sepak bola masih dilarang di Indonesia.

Padahal, RD menilai bahwa sepak bola tak berbeda dengan industri penggerak ekonomi yang lain.

Di satu sisi, saat ini sudah banyak industri-industri seperti pabrik yang telah diizinkan untuk beroperasi.

Baca Juga: Satu Legenda Chelsea Siap Ikuti Jejak Petr Cech yang Kembali Merumput

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Pemain Arema FC Kushedya Hari Yudo berdiskusi dengan pemain Madura United Asep Berlian seusai game saat latihan bersama yang berakhir dengan skor 4-3 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (21/10/2020) sore WIB.

“Kalau orang mau bangun sepak bola juga sama dengan profesi yang lain,” ucap mantan pelatih Tira Persikabo itu.

“Loh yang kerja di pabrik saja setiap hari masuk kerja ada ratusan orang di dalam satu ruangan, menurut saya tidak ada masalah itu."

“Ini kami mau main bola, Kami semua melakukan swab test. Protokol kesehatan kami patuhi. Malah profesi lain mungkin tidak melakukan, tapi kami kok dilarang?” tuturnya.

Di sisi lain, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengatakan bahwa penghentian laga bukan karena masalah yang besar.

Baca Juga: Suarez Sudah Dihajar 12 Gol oleh Bayern Muenchen di Liga Champions

Laga terpaksa dihentikan karena adanya miskomunikasi dan koordinasi dengan pihak keamanan.

Terlebih, suasana stadion yang semakin gelap akibat mendung dan tak ada lampu penerangan membuat laga tidak bisa diteruskan.

"Sejujurnya, kami juga tidak mungkin pasang lampu. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak stadion kalau pasang lampu nanti cost lagi," kata Ruddy dilansir Bolasport.com dari Kompas.

"Padahal, ini kan cuma latihan biasa, jadi ya memang selesainya cuma sampai jam 17.00 saja karena mendung. Mungkin kalau terang bisa lanjut," tuturnya.

"Saya memang minta sama wasit jika memang jam 17.00 masih terang, ya silakan dilanjutkan. Namun, kalau tidak (gelap), tidak usah dilanjutkan karena lampu ini tidak mungkin nyala," katanya.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P