Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jepang membawa pulang dua gelar dari turnamen Denmark Open 2020 yang berakhir 18 Oktober di Odense Sports Park.
Dua gelar itu didapat dari tunggal putri Nozomi Okuhara dan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (ganda putri). Meski begitu, pelatih kepala timnas bulu tangkis Jepang, Park Joo-bong, berbicara tentang keprihatinannya kepada para pemain untuk mempertahankan keunggulan mereka.
Menurut Park Joo-bong, pemain timnas bulu tangkis Jepang terlalu lama rehat latihan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: UFC 254 - Didukung Bintang Sepak Bola, Khabib: Saya Kira Bercanda
Namun, dia optimistis para pemain kembali ke performa terbaik pada turnamen Leg Asia yang akan digelar di Bangkok, Thailand pada Januari 2021.
"Para pemain berlatih dengan klub mereka, dan tim nasional kami tidak bisa mengendalikannya. Sekarang mereka ada di tim nasional saat mempersiapkan Piala Thomas dan Uber, jadi kami menjaga intensitas. Jadi pelatihan kembali ke level normal," kata Park.
Park mengaku khawatir performa pemain hilang saat kembali ke kompetisi.
"Seberapa banyak mereka dapat menjaga perasaan mereka untuk bersaing? Indonesia dan Malaysia sudah mengadakan kompetisi internal. Tetapi, di Jepang kami baru bersama sejak September," tutur Park.
"Sebelum pemusatan Denmark Open, kami memiliki liga diantara kami sendiri."
Memasuki turnamen BWF World Tour tahun depan, Park mengaku tidak terlalu memikirkannya.
"Tahun depan event spesialnya adalah Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas, lalu turnamen leg Asia pada Januari, bukan berarti semuanya kembali normal," ujar Park.
Baca Juga: UFC 254 - Prediksi Ronde demi Ronde Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje
"Jadi, setelah Denmark Open saya harus memulai persiapan,karena tahun depan ada beberapa kompetisi yang berat. Saya akan mulai membuat jadwal," kata Park.
Selama karantina wilayah, Park yang berasal dari Korea menceritakan bahwa timnas bulu tangkis Korea belum memulai kembali latihan mereka karena pelatnas ditutup.
"Saya pikir hanya tim klub mereka yang buka. Ada beberapa turnamen lokal. Tentunya Indonesia, Malaysia dan China sudah lama melanjutkan pelatihannya sampai sekarang."
Selama karantina wilayah akibat pandemi Covid-19, Park untuk pertama kalinya tinggal bersama keluarga untuk waktu yang lama.
"Tentu saja ada banyak pertemuan virtual dengan asosiasi, pemain, dan pelatih. Usai All England, ada jeda dua bulan karena semua tempat latihan sudah tutup. Setelah itu hal-hal tidak pasti terjadi tentang apakah turnamen akan dimulai."
"Jadi, saya terus mempersiapkan pemain. Hal yang sulit dan kemudian pada menit terakhir, semuanya dibatalkan. Situasi ini berlangsung selama dua-tiga bulan. Tetap, saya bisa menghabiskan banyak waktu lebih banyak dengan keluarga saya," kata Park.
Baca Juga: Fabio Quartararo Mengaku Marah dan Berteriak Saat Tergusur dari Puncak Klasemen