Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Pemain Sevilla FC jadi Inspirasi Kevin Diks untuk Bisa Bela Timnas Indonesia

By Wila Wildayanti - Sabtu, 24 Oktober 2020 | 17:45 WIB
Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Kevin Diks saat diskusi virtual bersama beberapa media Indonesia terkait naturalisasi. (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Kevin Diks, mengaku terinspirasi dengan pemain Sevilla FC, Munir El Haddadi untuk bisa jadi naturalisai.

Kevin Diks memang hingga saat ini memiliki keinginan untuk dinaturaliasai agar bisa menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Keinginan dan harapannya memperkuat timnas Indonesia telah diungkapkannya beberapa bulan lalu, bahkan PSSI juga sebelumnya telah menghubunginya.

Namun, setelah tiga bulan hingga saat ini PSSI belum kembali menghubunginya lagi walaupun sebelumnya telah berbicara terkait naturalisasi.

Baca Juga: Wonderkid Timnas Malaysia Bikin Sejarah di Eropa

Tetapi akhir-akhir ini PSSI memberi penyataan bahwa pemain berusia 24 tahun tersebut tak bisa dinaturalisasi jika mengacu pada Statuta FIFA.

Jika dari statuta FIFA pasal 5 ayat 2 tahun 2019 yang menyebutkan pemain yang pernah membela sebuah negara pada kompetisi resmi FIFA tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional.

Sementara untuk Statuta FIFA terbaru 2020, menyatakan pemain memiliki syarat membela suatu negara bukan membatasi perpindahan pemain.

Meski ada pernyataan seperti itu, Kevin Diks masih memiliki harapan tinggi untuk bisa berpaspor WNI, bahkan ia mencontohkan beberapa hal terkait pemain yang pernah berada diposisinya.

Seperti diketahui, sebelumnya Kevin Diks saat berusia 22 tahun membela timnas Belanda U-21 dalam Kualifikasi Piala Eropa U-20 2019 saat melawan Ukraina U-21.

Pada saat itu Kevin Diks memang berusia 22 tahun, tetapi diketahui bahwa itu tak menyalahi aturan karena di 2017-19 UEFA European Under-21 Championship regulations ada keterangan bahwa pemain yang kelahirannya diatas 1 Januari 1996 bisa tampi di Piala Eropa U-21.

Pernah pada posisi tersebut, Kevin Diks mencontohkan pemain Maroko, Munir El Haddadi yang saat ini tengah memperkuat Sevilla.

Kisah dari Munir El Haddadi yang ingin memperkuat timnas Maroko padahal ia sebelumnya pernah membela timnas Spanyol senior menjadi inspirasinya.

Kasus dari Munir El Haddadi sendiri hingga saat ini masih menjadi referensi, tetapi itu juga menjadi perdebatan setelah diputuskannya statuta FIFA baru tahun 2020 ini.

Baca Juga: Di Tengah Stres Jelang UFC 254, Khabib Nurmagomedov Masih Bisa Pimpin Salat Berjamaah

Dalam amandemen Statuta FIFA 2020 tentang perpindahan kewarganegaraan pemain tak lepas dari dikabulkannya banding Federasi Sepakbola Maroko (FRMF) ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Di mana pihak federasi Maroko meminta agar CAS mengabulkan apa yang menjadi keinginan federasi supaya FIFA bisa segera merevisi statuta dengan harapan Munir bisa tetap membela Maroko.

Oleh karena itu Kevin Diks memiliki keinginan kuat untuk bisa tetap membela timnas Indonesia seperti pemain Sevilla FC tersebut yang juga memiliki kasus sama dengan dirinya.

"Saya tak pikir ini peluang saya pindah ke Indonesia sudah tertutup. Mereka (FIFA) beberapa kali mengubah aturan, mungkin 3-4 atau 5 tahun lalu, pemain bisa pindah negara jika belum main untuk tim senior," kata Kevin Diks dalam diskusi virtual bersama dengan beberapa media yang turut dihadiri BolaSport.com.

"Aturan ini diubah dan diubah lagi setiap saat. Coba lihat Munir, sekarang dia sudah main buat Maroko. Bagi saya itu contoh yang paling serupa dengan saya, dan saya pikir itu masih mungkin jika mereka (PSSI) mau, bisa saja, harus berkorban waktu. Munir contoh kasus serupa," ucapnya.

Namun, hal itu tak mudah karena dengan statuta FIFA yang baru Munir dinyatakan bisa pindah karena belum berusia 21 tahun saat terakhir kali memperkuat timnas Spanyol pada 2014 lalu.

Tetapi setelah ditelusuri, Munir dinyatakan pernah membela Spanyol U-21 dengan usia yang sama dengan Kevin Diks pada usia 22 tahun saat timnya melawan Australia U-21 pada 11 November 2016 lalu.

Dengan alasan itu lagi-lagi saat ini Munir terhalang statuta FIFA terbaru dan tak bisa memperkuat tim Maroko, meski dirinya telah dipanggil timnas Maroko pada jeda internasional Oktober lalu.

Baca Juga:

Di mana saat ini Munir diharapkan memperkuat tim untuk melawan Senegal dan Kongo, tetapi karena aturan anyar tersebut ia gagal.

Masalah itu tak berakhir begitu saja karena federasi Maroko masih memperjuangkan Munir, sehingga keluhan disampaikan ke CAS untuk meminta FIFA merevisi statuta tersebut.

Hal itu tentu saja menginspirasi Kevin Diks, bahkan ia mengaku iri dengan apa yang dilakukan federasi Maroko, sehingga ia pun berharap PSSI dapat memperjuangkannya.

Hal itu karena Kevin Diks memiliki harapan besar untuk memperkuat timnas Indonesia.

Dalam refenrensi yang diberikan Kevin itu bahkan menyatakan mungkin federasi Maroko bisa mengajukan banding dengan argumen bahwa saat itu Munir bermain untuk Spanyol di usia 22 tahun dan tak melanggar aturan yang ada.

Hal serupa juga dialami oleh Kevin Diks yang mana ia membela timnas Belanda U-21 diusia 22 tahun tanpa melanggar aturan yang ada.

"Saya tahu aturan itu. Saya rasa aneh kalau cuma main di kualifikasi tapi tak bisa pindah negara. Saya sudah 21 tahun lebih saat terakhir memperkuat Belanda U-21," ujar Kevin.

"Saya pikir itu tidak adil karena saya tak main untuk tim utama (timnas senior), dan yang pasti itu sudah berlalu dua tahun lalu," tuturnya.

"Saya harap regulasinya harus lebih fair. Saya masih mau memperkuat timnas Indonesia. Tentu saja kalau itu PSSI benar-benar mau. Regulasi berubah setiap saat, jadi bisa tetap pindah negara."

Untuk saat ini Kevin Diks memang mengaku masih menunggu kabar lanjutan dari PSSI, sebab sebelumnya mereka mengatakan akan kembali menguhubunginya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P