Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ada Benang Merah dari Kisah Penuh Haru Khabib Nurmagomedov dan Michael Jordan

By Fauzi Handoko Arif - Minggu, 25 Oktober 2020 | 19:38 WIB
Kolase foto Michael Jordan (atas) dan Khabib Nurmagomedov (bawah). Kedua atlet tersebut tampak menangis setelah berhasil menyelesaikan laga penting dengan kemenangan tanpa kehadiran ayah di sisinya. (TWITTER.COM/SPORTSCENTER)

BOLASPORT.COM - Ada sebuah kemiripan peristiwa antara dua ikon olahraga terkenal di dunia yaitu Khabib Nurmagomedov dan Michael Jordan.

Khabib Nurmagomedov dan Michael Jordan mengalami momen haru ketika meraih kejayaan tanpa kehadiran ayah tercinta di samping mereka.

Khabib Nurmagomedov memutuskan pensiun sebagai petarung MMA setelah mengalahkan Justin Gaethje pada UFC 254, Minggu (25/10/2020).

Kemenangan petarung berjuluk The Eagle itu atas Gaethje diraih melalui submission pada ronde kedua.

Baca Juga: Yamaha Masih Gantung Masa Depan Jorge Lorenzo sebagai Test Rider

Setelah mempertahankan rekor tak terkalahkan dengan 29-0, Nurmagomedov menangis sambil bersujud.

Dia tak kuasa menahan kesedihan dan stres yang dialaminya menjelang pertarungan menghadapi Gaethje.

Saat melakukan wawancara pasca-pertarungan, Nurmagomedov mengumumkan untuk meninggalkan olahraga yang telah membesarkan namanya.

Petarung Rusia itu sudah berjanji untuk tidak kembali ke octagon lagi kepada ibunya setelah ayah sekaligus mentornya, Abdulmanap, meninggal.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Teruel 2020 - Bakal Ada Pemenang Berbeda Lagi?

Tangisan Khabib Nurmagomedov mengingatkan kembali peristiwa bersejarah ketika Chicago Bulls memenangi NBA Finals pada 1996.

Kala itu pemain andalan mereka, Michael Jordan, terlihat menangis sambil merebahkan tubuhnya.

Sama seperti Nurmagomedov, kesedihan Jordan dikarenakan kerinduan mendalam terhadap sosok ayahnya.

Ayah Jordan meninggal tiga tahun sebelumnya setelah menjadi korban pembunuhan.

Baca Juga: Moto2 Teruel 2020 - Andi Gilang Merasa Lebih Baik meski Start dari Posisi Ini

Kematian sang ayah membuat Jordan sempat memutuskan untuk gantung.

Jordan kehilangan semangat untuk bermain basket meski baru saja meraih tiga gelar juara beruntun bareng Bulls.

Jordan sempat banting setir menjadi pemain baseball meski tak bertahan lama.

Pada 1995, Jordan memutuskan untuk kembali menjadi pebasket bersama klub lamanya, Chicago Bulls.

Baca Juga: Duh, Pembalap Penguji Honda Keceplosan Ungkap Kondisi Marc Marquez

Pria 57 tahun itu langsung mengantarkan Chicago Bulls menjadi juara setelah mengalahkan Seattle SuperSonics di NBA Finals 1996.

Kisah hidup Nurmagomedov dan Jordan menghadirkan kesimpulan yang sama.

Orang tua, dalam hal ini ayah, menjadi sosok penting bagi kedua ikon olahraga tersebut dalam menciptakan sejarah mereka.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Dapat Gelar GOAT, Petarung Nomor 1 UFC 'Baper'

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P