Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kabar ditundanya Liga 1 hingga Februari 2021 membuat Gelandang Borneo FC, Dedi Hartono, mengaku kecewa dengan keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pemain andalan Borneo FC itu bahkan menyebut bahwa sepak bola Indonesia kalah dengan negera-negara lain.
Negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Filipina, dan yang lainnya masih menggelar kompetisi bahkan ada yang telah selesai, tapi di Indonesia Liga 1 tak kunjung menemui kejelasan.
Meski sebelumnya ada tiga opsi bahwa Liga 1 2020 bakal tetap bergulir, akhirnya diputuskan ditunda lagi hingga Februari 2021.
Baca Juga: Usia Sudah 60 tahun, Maradona Mau Kembali Jebol Timnas Inggris Pakai Tangan
Dengan hal ini tentu saja klub-klub seperti Borneo FC dan yang lainnya pesimistis kompetisi bisa berlangsung.
Apalagi dari beberapa agenda yang telah dijadwalkan selalu berakhir tanpa hasil dan menemui keputusan baru lagi.
Masalah itu pun membuat para pemain geram karena mereka paling merasakan bagaimana dampak yang dirasa setelah ditundanya Liga 1.
Mata pencaharian mereka terhenti karena kompetisi tidak dan mereka tak melakukan persiapan ataupun latihan seperti biasanya.
Tentu saja keputusan dari PSSI itu membuat Dedi Hartono mengaku kecewa karena tak hanya kompetisi tidak ada.
Tetapi juga karena sepak bola Indonesia kalah dari negara-negara lain yang tetap bisa menjalankan kompetisi dengan baik dan lancar.
"Iya tentu kecewa. Harusnya kita ada liga, kalau gini masak kalah sama negera-negara lain," kata Dedi Hartono sebagaiamana dilansir BolaSport.com dari laman Borneo FC.
Dedi mengaku sebagai pemain, tentu saja ia berharap kompetisi dapat dilanjutkan dengan baik nantinya.
Salain itu, di tengah ketidakjelasan kompetisi itu membuat Dedi memutusakan untuk menghabiskan waktunya bersama dengan keluarganya.
Baca Juga: Program Garuda Select Jilid III, Diharapkan Dapat Memunculkan Pemain Baru Berkualitas
Dedi pulang kampung ke halamannya di Lampung karena Borneo FC juga memberikan waktu libur hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Tetapi ia berjanji akan tetap menjalani latihan meski ia berada di kampung halamannya.
"Libur ini saya manfaatkan untuk berkumpul sama keluarga dan latihan bersama anak-anak di kampung saya. Sekalian berbagi ilmu diwaktu kosong," tutur Dedi.