Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juergen Klopp dan Pep Guardiola Satu Suara Menentang Sistem Pergantian Pemain di Liga Inggris

By Adi Nugroho - Sabtu, 31 Oktober 2020 | 14:30 WIB
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memeluk juru taktik Manchester City, Pep Guardiola. (TWITTER.COM/LIVECHOLFC)

BOLASPORT.COM - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dan juru taktik Manchester City, Pep Guardiola, menentang keputusan Liga Inggris soal pergantian pemain.

Setelah sempat ditangguhkan karena pandemi virus corona alias COVID-19, Liga Inggris 2019-2020 akhirnya kembali bergulir pada Juni lalu.

Saat Liga Inggris dimulai lagi, beberapa aturan baru pun dimasukkan ke pertandingan, salah satunya adalah pergantian pemain.

Pertaturan pergantian pemain yang tadinya hanya tiga kali per pertandingan, diubah menjadi lima per laga.

Peraturan tersebut bertahan hingga Liga Inggris 2019-2020 berakhir pada akhir Juli lalu.

Baca Juga: Belum Perpanjang Kontrak, Lewis Hamilton: Ini Bukan Soal Gaji

Akan tetapi, untuk guliran musim 2020-2021, Liga Inggris tidak lagi menggunakan aturan tersebut.

Padahal badan sepak bola dunia, FIFA, masih memberikan kelonggaran untuk kompetisi di seluruh Eropa menggunakan aturan tersebut dan kompetisi lain seperti Bundesliga, Liga Spanyol dan Liga Champions masih menggunakan lima pergantian.

Keputusan Liga Inggris untuk tidak melanjutkan lima pergantian pun mendapat tentangan dari beberapa pihak.

Beberapa orang yang cukup vokal dalam menentang aturan Liga Inggris itu adalah Juergen Klopp dan Pep Guardiola.

Baca Juga: Liverpool Rilis Kabar Terbaru soal Cedera Virgil van Dijk

Klopp mengatakan Liga Inggris menunjukkan 'kurangnya kepemimpinan' dengan keputusan mereka untuk mengurangi pergantian pemain walau banyak pesertanya yang menghadapi jadwal padat.

"Ini harus kembali seperti kemarin, tetapi saya rasa itu sulit karena sistem," tutur Klopp soal aturan pergantian pemain Liga Inggris seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian.

"Itu tidak membantu jelas ketika Chelsea mengalami cedera, dan City dan Liverpool dan United dan Tottenham dan Arsenal dan Leicester, karena itu tidak cukup suara untuk sisanya."

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Kecam Penerbitan Karikatur Nabi Muhammad

"Itulah sistemnya. Saya pikir seharusnya sudah kembali sejak awal musim."

"Bagi saya, kurangnya kepemimpinan hanya menimbulkan sebuah pertanyaan: Jadi apa yang kamu inginkan dengan itu?"

"Seharusnya Richard Masters (presiden Liga Inggris) harus menjual itu dengan cara lain, yang lebih informatif, dan menunjukkan apa yang mungkin terjadi. Sebab kami tidak pernah meminta keuntungan apa pun dari aturan itu."

"Tak satu pun dari tujuh klub teratas meminta keuntungan apa pun. Kami hanya tahu, karena kami tahu jadwal kami, bahwa itu akan sangat sulit."

Baca Juga: Lebih Cepat 4 Kali Lipat dari Cristiano Ronaldo, Gianluigi Donnarumma Negatif COVID-19

"Untuk memiliki pertandingan terbaik pada akhir pekan di Liga Inggris, itu juga akan membantu. Saya pikir kita harus memikirkannya lagi," kata Klopp menambahkan.

Sementara itu, Pep Guardiola juga memberikan pendapat yang senada dengan Klopp.

"Ini tidak ada hubungannya dengan tim tertentu yang memiliki keuntungan," ujar Guardiola.

Baca Juga: Pemain Terbaik Wanita FIFA 2019 Kritik Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo soal Isu Rasialisme

"Ini tentang mengapa kami ada di sini - para pemain. Lupakan tentang keuntungan. Ini untuk melindungi semua pemain."

"Ketika mereka bermain setiap tiga hari, mereka mulai menderita. Mengapa di semua liga hal itu terjadi, dan di sini kami tidak dapat melindungi para pemain?"

"Statistik berbicara sendiri. Para pemain belum pulih dari pertandingan sebelumnya, bahkan musim sebelumnya. Tidak masuk akal."

"Siapa yang memilih keputusan? Siapa mereka? Mereka harus melindungi para pemain. Mereka harus memutuskan. Undang-undang itu dapat diterima oleh FIFA, UEFA," ucap Guardiola menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P