Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penyelenggara Formula 1 berencana akan menggelar 23 seri balapan pada musim 2021, dengan salah satunya di Arab Saudi. Namun, tidak semua pihak menyambut gembira wacana tersebut.
Sebelumnya, rekor balapan terbanyak adalah 21 seri.
Adapun musim balap 2020 seharusnya terdiri dari 22 balapan, tetapi berkurang menjadi 17 akibat pandemi covid-19.
Wacana tersebut mengundang reaksi beberapa pihak, termasuk bos Red Bull, Christian Horner.
Baca Juga: Belum Perpanjang Kontrak, Lewis Hamilton: Ini Bukan Soal Gaji
Sebab, rencana 23 balapan mengindikasikan akan ada tiga balapan berturut-turut yang hanya berjarak satu minggu.
"Rencana 23 balapan berarti kerja berat untuk para mekanik. Itu artinya 23 minggu berada di luar rumah. Kami akan butuh dua tim," kata Christian Horner.
Baca Juga: Ferrari Diminta Tunjukkan Peningkatan Mereka Bukan Semata Kebetulan
Pendapat serupa dikemukakan bos Williams dan Alpha Tauri, Simon Roberts dan Franz Tost.
"Kami harus menerapkan sistem rotasi agar tidak perlu ada yang mengikuti semua balapan," kata Roberts.
Baca Juga: Update Daftar Pembalap F1 2021 - Raikkonen Bertahan, 2 Pembalap 'Aki-aki' Bakal Tampil Musim Depan
Sementara itu, bos Haas, Guenther Steiner, memprediksi covid-19 bisa menjadi batu sandungan.
"Adanya pandemi bisa membuat balapan batal. Tim akan kesulitan untuk mengikuti 23 balapan. Kalau rencananya terus berlanjut, kami harus mencari solusi," ujar Steiner.
Formula 1 musim depan juga dijadwalkan akan memilih Arab Saudi sebagai salah satu tuan rumah.
Ide ini menimbulkan reaksi dari sejumlah organisasi Hak Asasi Manusia terkait isu di negara tersebut.