Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menilai Yamaha akan menjadi pilihan yang paling logis bagi Andrea Dovizioso setelah dia memutuskan hengkang dari Ducati.
Setelah menyatakan diri tidak akan lagi membela Ducati, Andrea Dovizioso menjadi buah bibir karena masa depan kariernya untuk MotoGP 2021 mendatang belum pasti.
Berbagai rumor menghinggapi Andrea Dovizioso di mana hingga kini publik masih dibuat bertanya-tanya mengenai langkah apa yang akan dia ambil setelah tidak lagi di Ducati.
Terkini, Andrea Dovizioso santer diberitakan akan merapat ke Yamaha sebagai test rider alias pembalap penguji dengan menggantikan posisi Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Dominasi Marc Marquez pada MotoGP Sudah Buktikan Motor Honda Istimewa
Rumor terbaru dari pembalap berusia 34 tahun tersebut sontak membuat banyak pihak gempar bahkan tak terkecuali pengamat MotoGP kondang asal Italia, yakni Carlo Pernat.
Dalam sebuah sesi wawancara, Carlo Pernat merasa menjadi test rider Yamaha menjadi jalan yang paling realistis untuk Andrea Dovizioso jika tidak mendapatkan tim.
Dengan kontribusi Jorge Lorenzo yang dianggap kurang dalam pengembangan motor YZR-M1 musim ini, Andrea Dovizioso bisa menjadi pilihan terbaik untuk Yamaha.
Hal tersebut tidak terlepas dari riwayat pencapaian yang sudah Andrea Dovizioso torehkan bersama Ducati dengan menjadi runner-up MotoGP tiga musim beruntun, yakni 2017, 2018, dan 2019.
Baca Juga: Alex Marquez Tunjukkan Kemajuan, Ini Reaksi Manajer Marc Marquez
"Satu-satunya jalan bagi Andrea Dovizioso adalah Yamaha, yang tentu akan membutuhkannya," kata Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
Untuk merekrut Andrea Dovizioso, pria berusia 72 tahun itu meminta Yamaha setidaknya menyiapkan uang sebesar 2 juta euro atau setara dengan Rp34 Miliar.
"Namun, dia adalah seorang pembalap yang membutuhkan bayaran, saya rasa setidaknya 2 juta euro," tuturnya menambahkan.
Yamaha sendiri bukan menjadi tim yang baru bagi Andrea Dovizioso karena dia pernah menjadi rider di tim Yamaha Tech3 meski hanya satu musim, tepatnya pada 2012.
Baca Juga: Joan Mir Soal Susahnya Jadi Rekan Alex Rins dan Anomali Marc Marquez