Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Subsidi PT LIB Tak Kunjung Cair, Pemilik Arema FC Rogoh Kocek Pribadi untuk Gaji Pemain

By Hugo Hardianto Wijaya - Selasa, 3 November 2020 | 16:15 WIB
Asisten pelatih Arema FC Charis Yulianto menjelaskan persiapan program latihan perdana kepada Kuncoro dan Singgih Pitino serta General Manajer Ruddy Widodo di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Senin (03/08/2020) sore. (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

BOLASPORT.COM - Pemilik Arema FC, Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto, terpaksa membayar gaji anggota tim dari kocek pribadi karena subsidi dari PT LIB masih tersendat.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) pernah berjanji untuk memberi subsidi sebesar Rp 800 juta kepada semua klub Liga 1 2020 pada akhir Oktober 2020.

Akan tetapi, hingga memasuki November, subsidi tersebut belum diberikan sama sekali kepada klub.

Pemberian subsidi yang tersendat tak bisa dipungkiri mempersulit kondisi keuangan klub di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Rekrut Haaland atau Mbappe? Ini Pilihan Calon Presiden Barcelona

Mengingat, subsidi menjadi sumber pendapatan baru setelah tidak adanya pertandingan yang digelar selama sembilan bulan terakhir.

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, mengatakan bahwa timnya saat ini sangat terdampak dengan keterlambatan pencairan subsidi dari PT LIB.

Salah satunya adalah sang pemilik Singo Edan terpaksa merogoh kocek pribadi untuk membayar gaji pemain dan ofisial tim.

"Sekarang kami menanyakan soal subsidi. Bulan Oktober sudah lewat belum dibayarkan," ucap Ruddy Widodo dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.

Baca Juga: Ini Lawan Asal Inggris yang Paling Berkesan Bagi Pemain Persib Bandung

"Akhirnya owner juga yang harus mengelurkan uang pribadi," kata Ruddy Widodo, Senin (2/11/2020).

Disebutkan oleh Ruddy, dua pemilik saham PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Iwan Budianto dan Agoes Soerjanto, harus membayar kewajiban tim lewat kantong pribadi mereka.

Iwan Budianto membayar sebesar 70 persen dari kewajiban tim, sedangkan Agoes Soerjanto membayar 30 persen sisanya.

Baca Juga: Israel Adesanya Konfirmasi Peluang Jadi Raja Dua Divisi UFC

Klub memang hanya perlu membayarkan 25 persen gaji pemain dan ofisial dari nilai kontrak, sesuai dengan keputusan PSSI.

Hanya saja, jumlah tersebut tetap terhitung besar.

"Akhirnya owner juga ujung-ujungnya yang membayar. Mudah-mudahan awal Februari ketika kompetisi sudah jalan ada pemasukan lagi," ujar Ruddy.

"Sponsor juga cair ketika liga dimulai. Yang penting kepastian dimulainya liga sudah ada awal Februari tahun depan," jelasnya.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P