Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembentukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Bali masih menyisakan polemik.
Dicky Kamsari sebagai orang yang menerima mandat dan amanah dari beberapa tokoh masyarakat dan tokoh olahraga berkuda di Bali menyatakan Dirinya beserta para pendukungnya sudah menjalankan prosedur Musyawarah Provinsi (Musprov) sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tapi, PP Pordasi dibawah kepemimpinan Triwatty Marchiano menganggap ada aturan-aturan yang dilanggar dalam proses pembentukan Pengprov Pordasi Bali tersebut yang juga disertai dengan keberatan dari beberapa pelaku olahraga berkuda di Bali.
Baca Juga: Barcelona vs Dynamo Kyiev - Lionel Messi dalam Kondisi Menyedihkan
Sebenarnya, pembentukan Pengprov Pordasi Bali bermula jelang berakhirnya masa kepemimpinan H. Eddy Saddak sebagai Ketum PP Pordasi di sekitar tahun 2019 lalu.
Bibit Soecipto yang saat itu menjabat sebagai Kabinpres PP Pordasi turut menginisiasi sekaligus mengumpulkan para tokoh masyarakat dan tokoh olahraga berkuda di Bali untuk bermusyawarah ikhwal pembentukan Pengprov Pordasi Bali.
Dari hasil musyawarah tersebut akhirnya diputuskan bahwa Dicky Kamsari didaulat dan mendapat amanah untuk menjadi Ketua Pengprov Pordasi Bali.
“Saat musyawarah tersebut, Saya pun baru mengetahui bahwa kepengurusan Pordasi di Bali sudah vakum selama kurang lebih 16 tahun," tutur Bibit Soecipto.
"Saya pun sempat kesulitan untuk menelusuri struktur kepengurusan yang lama hingga akhirnya ditempuhlah musyawarah dengan para tokoh masyarakat disana yang hasilnya mendaulat Dicky Kamsari sebagai Ketua Pengprov Pordasi Bali," lanjutnya.
Sementara itu Dicky Kamsari menyatakan bahwa Penprov Pordasi Bali saat ini tetap solid dan tetap bekerja sesuai program yang telah direncanakan.
Menurut Dicky, apa yang sudah ditempuhnya telah sesuai dengan prosedur hingga tidak ada alasan bagi PP Pordasi untuk menghambat kinerja dari Pengprov Pordasi Bali.
Baca Juga: Januari 2021, Manchester City Siap Tawari Lionel Messi Pra-Kontrak
Dicky yang juga baru saja menggelar Rapat Konsolidasi dengan jajarannya pada Senin, 2 November 2020 lalu di Bali tersebut juga menyebut beberapa butir rencana kerja yang akan menjadi fokusnya beberapa waktu ke depan.
“Rapat konsolidasi tersebut menghasilkan beberapa butir rencana kerja diantaranya adalah penyelenggaraan Rakerda yang akan digelar Bulan Desember mendatang dan juga pembentukan Pengcab-pengcab yang saat ini sudah terbentuk 5 Pengcab," ucap Dicky.
"Semua ini merupakan keinginan dari teman-teman disini untuk tetap bekerja demi kemajuan olahraga berkuda di Bali meskipun Kami belum mendapat restu dari PP Pordasi," lanjutnya.
Secara dukungan, Dicky Kamsari memang banyak didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat dan juga tokoh olahraga berkuda di Bali.
Dari berbagai dukungan tersebut, Dicky juga meraih simpati dari 4 keluarga kerajaan di Bali yang siap membantunya dengan duduk di struktur kepengurusan Pengprov Pordasi Bali.
Nama-nama tokoh seperti A.A. Ngurah Panji Astika (Penasehat), A.A. Bagus Adi Mahendra Putra (Penasehat), A.A. Ngurah Agung Erawan (Wakil Ketua), dan A.A. Ngurah Made Parwala (Bidang Humas).
Tak hanya dari kalangan tokoh keluarga kerajaan di Bali, Dicky pun mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh olahraga berkuda Indonesia.
Mereka diantaranya adalah Jupri Mardi, Bibit Soecipto, Nico Pelealu, dan Albert Extegenus Pelealu yang juga duduk di struktur organisasi Pengprov Pordasi Bali.
Disisi lain, Waketum II PP Pordasi, Ir. H. Widodo Edi Sektianto, M.M sempat memberi tanggapan atas pembentukan Pengprov Pordasi Bali.
Baca Juga: Bisa Saja akan Ada Dua Juara Liga 1 di Tahun 2021, Kenapa?
“Semua itu akan menjadi pertimbangan PP Pordasi dalam menjawab surat permohonan musprov tersebut, dan apabila disetujui, maka perwakilan PP Pordasi akan hadir saat musprov sebagai pengawas dan pemantau jalannya musprov.” Tutur Widodo.
Sedangkan Triwatty Marciano selaku Ketum PP Pordasi juga memberikan tanggapannya atas silang pendapat seputar pembentukan Pengprov Pordasi Bali.
“Siapapun yang memimpin Pengprov Pordasi Bali bagi Saya bukanlah masalah, namun yang terpenting harus mengikuti AD/ART, dan untuk itu semua Saya menginginkan terlaksananya musprov ulang untuk menyelesaikan permasalahan ini.” Ujar Triwatty Marchiano.
Lantas Bagaimana Keputusannya?
Bila memang akhirnya terjadi musprov ulang, lalu bagaimana dengan Surat Rekomendasi Konida Bali yang sudah beredar dan merekomendasikan Dicky Kamsari sebagai Ketua Pengprov Pordasi Bali kepada PP Pordasi?
Ir. I Ketut Suwandi selaku Ketua Konida Bali menyatakan semuanya berpulang kepada PP Pordasi.
Bagi I ketut Suwandi dipakai atau tidaknya surat rekomendasi tersebut oleh PP Pordasi tidak menjadi masalah bagi Konida Bali.
Baca Juga: Sudah 2 Bulan Lepas Luis Suarez ke Atletico Madrid, Pelatih Barcelona Ngaku Masih Menyesal
Menanggapi hal tersebut diatas, Dicky Kamsari pun menyadari bahwa Konida Bali memang hanya merekomendasi, sementara untuk surat keputusan dan pelantikan memang menjadi ranah dari PP Pordasi.
Namun Dicky pun menyampaikan keberatannya bila musprov yang telah mendaulatnya menjadi Ketua Pengprov Pordasi Bali itu dibilang illegal.
Sebagai buktinya, adalah keluarnya surat rekomendasi dari Konida Bali atas hasil penyelenggaraan musprov tersebut.
“Kami berharap agar segala proses yang sudah Kami tempuh dalam membentuk kepengurusan Pengprov Pordasi Bali ini di hargai," tuturnya.
"Kami bersikap atas aspirasi dari semua teman-teman di Bali ini Kami menolak bila diadakan musprov ulang, untuk itu Kami berharap akan adanya inisiasi dan menunggu restu dari PP Pordasi," pungkasnya.