Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, punya sejumlah pengalaman berkesan saat bertemu Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) pada 2019.
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai mengalahkan pasangan nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China) pada semifinal Singapore Open 2019.
Mereka menang 24-22, 21-19 untuk menyegel tiket ke babak final.
Kemenangan atas Zheng/Huang di Singapore Open 2019 merupakan yang pertama untuk Puavaranukroh/Taerattanachai setelah mereka selalu kalah pada enam pertemuan sebelumnya.
Baca Juga: Ganda Campuran Thailand Berharap Tembus Semifinal pada Olimpiade Tokyo
Dalam wawancara dengan Badminton Unlimited, Sapsiree Taerattanachai mengatakan ia dan Puavaranukroh tampil tanpa beban pada laga tersebut.
"Kami bermain tanpa tekanan saat melawan Zheng/Huang. Prioritas kami adalah mengeluarkan penampilan terbaik," ujarnya.
Kemenangan atas Zheng/Huang seperti membuat ganda campuran Negeri Gajah Putih tersebut bersemangat menatap laga final.
Baca Juga: Carolina Marin Sebut Pemain Muda yang Punya Potensi Jadi Lawan Sulit
Mereka merebut titel juara usai mengalahkan pasangan Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, 21-14, 21-16.
"Laga final memang tidak sesulit laga semifinal. Namun, kami berdua harus memberikan yang terbaik karena Tan/Lai pun pernah menang melawan kami," ujar Puavaranukroh.
Baca Juga: Lee Chong Wei Sarankan Pebulu Tangkis Malaysia Ikut Kursus Bahasa Inggris
"Saya dan Taerattanachai sejak awal terus berusaha mengendalikan permainan agar bisa memperbesar kemungkinan menang," tutur dia.
Pertemuan Zheng/Huang masih mewarnai perjalanan Puavaranuroh/Taerattanachai sepanjang 2019.
Duel terpenting keduanya terjadi pada final Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss.
Kala itu, Puavaranukroh/Taerattanachai harus menghadapi dua wakil Negeri Tirai Bambu secara simultan.
Pada babak semifinal, mereka mengalahkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, 21-16, 21-16.
"Pada babak semifinal kami sepakat main tanpa beban dan punya kans 50-50. Hasilnya kami bisa mengendalikan permainan dan menang," ujar Taerattanachai.
Apes bagi keduanya, titel juara belum berpihak untuk mereka.
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong menang 21-8, 21-12 pada partai puncak.
"Mereka mengganti strategi pada babak final yang berbeda dari pertandingan sebelumnya. Sayang sekali saat itu kami tidak bisa mengimbangi," ucap Puavaranukroh.
Kekalahan pada Kejuaraan Dunia 2019 tak lantas mencemari perjalanan Puavaranukroh/Taerattanachai.
Mereka tercatat menjuarai tiga turnamen tahun lalu, yaitu Singapore Open 2019, Korea Open 2019, dan Macau Open 2019.
Keduanya bahkan membalas kekalahan dari Zheng/Huang pada final Korea Open 2019 dengan menang 21-14, 21-13.
Pada 2020, Puavaranukroh/Taerattanachai menjadi finalis All England Open 2020.
Mereka pun sekarang menduduki peringkat ketiga Race to Tokyo yang menentukan kelolosan ke Olimpiade Tokyo 2021.