Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tepat hari ini, 8 November 50 tahun yang lalu, Indonesia menyambut kelahiran salah satu legenda timnas, Widodo C Putro.
Tanggal 8 November bisa dibilang menjadi momen berharga bagi timnas Indonesia.
Tepat hari ini 50 tahun yang lalu, lahir salah satu legenda skuad Garuda era '90-an, Widodo C Putro.
Pelatih Persita Tangerang itu dilahirkan di Cilacap, Jawa Tengah, pada 8 November 1970.
Baca Juga: Penyesalan Maverick Vinales karena Gagal Manfaatkan Absennya Marc Marquez
20 tahun kemudian, Widodo menjelma sebagai salah satu striker legendaris yang pernah menghiasi panggung sepak bola nasional.
Momen yang tak bisa dilupakan dari Widodo C Putro ketika masih aktif bermain tentu saja gol saltonya di ajang Piala Asia 1996.
Kala itu, skuad Garuda berhadapan dengan wakil Asia , Kuwait, dalam laga Grup A.
Berawal dari serangan yang dibangun oleh para pemain Indonesia, Ronny Wabia mencoba memberikan umpan kepada rekannya di dalam kotak penalti.
Baca Juga: Penguatan Kondisi Fisik jadi Menu Latihan Virtual Timnas U-19 Indonesia
Kala itu umpan yang cukup tinggi dilayangkan oleh Ronny Wabia yang langsung disambar oleh tendangan salto dari Widodo C Putro.
Bola yang melambung tinggi mengarah ke gawang Kuwait yang gagal ditepis oleh sang penjaga gawang.
Sontak para pemain Kuwait lainnya hanya bisa terdiam melihat gol indah yang dilesatkan oleh Widodo C Putro.
Namun sayang, gol yang dicetak oleh Widodo C Putro masih gagal membawa kemenangan untuk Indonesia karena kedudukan berakhir dengan skor 2-2.
Baca Juga: Ucapan Selamat Direktur Akademi PSM atas Pencapaian 2 Pemainnya yang Susul Kiprah Bagus Kahfi
Dalam ajang itu, Indonesia gagal lolos ke babak selanjutnya seusai hanya menempati peringkat terakhir grup A.
Saat itu Indonesia mengumpulkan satu poin hasil dari imbang melawan Kuwait dan kalah melawan Uni Emirates Arab serta Korea Selatan.
Dalam wawancara ekslusif dengan Bolasport.com, Widodo mengatakan bahwa dirinya sudah sempat memvisualisasikan gol salto itu pada malam sebelum bertanding.
Artinya, legenda Petrokimia Putra itu sebenarnya sudah memprediksi gol yang terpilih sebagai gol terbaik versi AFC Braket Challenge tersebut.
Baca Juga: MotoGP Eropa 2020 - Cara Fabio Quartararo Agar Kans Raih Titel Tak Hilang
"Itu kan arah bola sudah agak sedikit kebelakang, dan diseperkian detik saya mengambil keputusan untuk tendangan salto," kata Widodo kepada Bolasport.com.
"Nah, sebelum melakukan itu, saya malamnya melakukan visualisasi."
"Visualisasi itu nanti kalau ada bola dari samping, bola sepinggang dan sebagainya saya harus pikirkan apa yang harus dilakukan. Dan itu sudah harus disiapkan," tandasnya.