Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLAPSPORT.COM - Agen pemain, Dusan Bogdanovic mengungkapkan kisah sebenarnya di balik kegagalan transfer kliennya, Egy Maulana Vikri ke klub Ligue 1, Saint-Etienne.
Sebelum mantap bergabung Lechia Gdansk di Liga Polandia, Egy sempat hampir membela klub asal Prancis tersebut.
Pada tahun 2017, nama Egy Maulana tengah gencar menjadi perbincangan hangat usai menjadi incaran klub-klub Eropa dan Asia.
Baca Juga: Daryono Meninggalkan Istri dan Anak Pertama yang Baru Lahir Sepekan
Salah satunya merupakan klub yang kental melahirkan pemain-pemain muda berbakat yakni Saint-Etienne.
Kejadian itu bermula saat Egy yang tergabung dalam timnas U-19 Indonesia asuhan Indra Sjafri menjajal Turnamen Toulon di Perancis.
Pada turnamen itu, bakat Egy tercium oleh beberapa pemandu bakat dari berbagai klub, termasuk Saint-Etienne.
Ketertarikan klub berjulukan Les Verts tersebut bukan tanpa alasan.
Sebab, meski Egy gagal membawa Garuda Muda memetik satu pun kemenagnan, namun tak disangka justru dirinya mendapat gelar individu.
Egy meriah penghargaan Jouer Revelation Trophee karena dianggap sebagai sosok yang berperan penting di tim.
"Egy memiliki skill yang sangat luar biasa," kata Dusan dilansir Bolanas dari kanal YouTube Kemenpora.
"Kemampuan dia benar-benar memukau saya sebagai seorang agen," imbuhnya.
Egy pun diberikan kesempatan Saint-Etienne untuk mengikuti trial selama tujuh hari.
"Saya memiliki kesempatan untuk membawanya ke AS Saint Etienne. Salah satu klub yang banyak menghasilkan pemain muda," ungkap pria berusia 41 tahun itu.
Baca Juga: Skuad Timnas U-19 Indonesia Terus Bertambah, Akankah Bagus Kahfi Jadi Pemain Berikutnya?
Selama masa trial itu, Dusan menyebut bahwa pihak klub mengakui ada ketertarikan dengan Egy.
"Setelah 10 menit melihat Egy bermain mereka berkata, 'Dusan apakah dia orang Indonesia? dia memiliki kemampuan yang luar biasa'," tutur pria asal Serbia itu
Menurut pihak klub, Egy mempunyai kemampuan yang mampuni sebagai pemain muda.
Namun, kesepakatan terpaksa dibatalkan, usut punya usut komunikasi jadi alasan utama.
"Mereka bilang kepada saya, 'kamu tahu bahwa sepak bola lebih dari sekedar skill'," ujarnya.
Kendati gagal meloloskan Egy, namun Dusan mengaku tak menyesal.
Ia yakin bahwa penyerang asal Medam itu masih mempunyai kesempatan besar di kemudian hari.
"Saya percaya Egy bisa sukses," tutup Dusan.