Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, akan menyelesaikan tugasnya sebagai penanggungjawab Liga Indonesia.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) mendapat banyak sorotan di tengah pandemi Covid-19.
Bagaimana tidak, semua liga di Indonesia sudah dihentikan selama kurang lebih delapan bulan sejak Maret silam.
Tak hanya itu, rencana untuk melanjutkan liga beberapa kali harus mengalami perubahan.
Rencana untuk memulai Liga 1 2020 pada 1 Oktober 2020 harus dibatalkan dua hari jelang pelaksanaan karena tidak terbitnya izin keramaian dari pihak kepolisian.
Begitu pula rencana untuk memulai liga pada 1 November 2020 kembali batal dan bahkan diundur hingga awal 2021.
Akibatnya, muncul suara-suara yang mempertanyakan kemampuan PT LIB dalam menggelar kompetisi.
Melihat kondisi tersebut, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengatakan bahwa dirinya tidak akan cepat menyerah dalam menggelar liga.
Baca Juga: Bertahan di Puncak Klasemen, Joan Mir Mengaku Tidak Tertekan
Menurutnya, hal tersebut adalah amanah yang sudah diberikan kepadanya.
“Saya dapat amanah kan di sini," ucap Akhmad Hadian Lukita dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
"Saya dapat tugas dan kalau amahan saya harus selesaikan,” kata Hadian saat ditemui di Kantor PT LIB, Menara Mandiri 2, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2020).
Akhmad Hadian Lukita sendiri menilai bahwa sepak bola adalah cabang olahraga yang paling digemari di Indonesia.
Baca Juga: Tambah Kekar Setelah Ikut Timnas U-19 Indonesia, 3 Pemain PSIS Dipuji Pelatih
Namun, pengambilan keputusan liga tidak begitu saja bisa dilakukan berdasarkan keinginan pribadi.
Oleh sebab itu, keputusan soal Liga Indonesia tidak mudah diambil tanpa melewati pertimbangan yang banyak.
“Kita tidak boleh pungkiri bahwa bola ada cabang olahraga yang paling terkenal di Indonesia, fansnya banyak, pengalamannya banyak dan industrinya sudah jalan," tutur Akhmad Hadian Lukita.
"Cuma seharusnya lebih besar dari yang sekarang, jangan punya keinginan pribadi kalau ada keinginan pribadi celaka lah industri ini,” jelasnya.