Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Makin Runyam, Perpisahan Andrea Dovizioso dengan Ducati Bisa Terjadi di Pengadilan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 14 November 2020 | 15:50 WIB
Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, tidak puas dengan penampilannya pada balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Italia, 20 September 2020. (TWITTER.COM/DUCATICORSE)

BOLASPORT.COM - Relasi panjang antara Andrea Dovizioso dan Ducati di MotoGP pada akhir musim ini terancam ditutup dengan sengketa.

Andrea Dovizioso mengalami periode terburuknya di MotoGP dalam empat musim terakhir.

Digadang-gadang menjadi kandidat juara terkuat pasca-absennya Marc Marquez (Repsol Honda), Andrea Dovizioso malah mengalami kesulitan.

Konsistensi yang menjadi ciri khas Dovizioso nyaris tak terlihat.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Sesali Penampilannya Selama Musim MotoGP 2020

Musim ini Dovizioso hanya empat kali finis di posisi lima besar, jauh lebih buruk dari musim lalu ketika dia cuma gagal melakukannya dalam empat balapan.

Adaptasi dengan ban belakang baru yang diperkenalkan Michelin pada MotoGP 2020 menjadi biang keladi kesulitan yang dialami Dovizioso.

Peluang Dovizioso untuk menjadi juara pada MotoGP 2020 pun hampir tertutup.

Hanya mengoleksi dua kali naik podium dengan 1 kemenangan, Dovizioso tertahan di posisi keenam dengan jarak 45 poin dari pemuncak klasemen sementara.

Baca Juga: Valentino Rossi Nilai Joan Mir 100 Persen Berhak Dapat Gelar Juara Dunia

Masalah Andrea Dovizioso tidak berhenti di situ.

Dovizioso dan manajernya, Simone Battistella, mencurigai ada 'sabotase' yang dilakukan oleh Ducati terhadap pencapaiannya musim ini.

Sabotase yang dimaksud adalah sikap lunak Ducati terhadap skandal klep yang melibatkan Yamaha pada seri balap pertama MotoGP Spanyol.

Ducati dan pabrikan lain menyepakati hukuman pengurangan poin bagi Yamaha dan dua tim mereka yaitu Monster Energy Yamaha dan Petronas Yamaha SRT.

Baca Juga: Cuma Valentino Rossi yang 'Lolos' kalau Pembalap Yamaha Dapat Pengurangan Poin di MotoGP 2020

Adapun para pembalap Yamaha terbebas dari sanksi meski menuai hasil bagus dengan posisi finis 1-2 yang diraih Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.

Padahal, hukuman pengurangan poin terhadap para pembalap Yamaha di satu sisi akan menguntungkan Dovizioso.

Sebab, Dovizioso finis di posisi ketiga pada GP Spanyol dan bisa dinyatakan sebagai pemenang apabila Quartararo dkk. didiskualifikasi.

Dilansir dari The-Race, situasi itu akan mendongkrak posisi Dovizioso. Tambahan sembilan poin akan membawa Dovizioso naik ke posisi kedua klasemen.

Baca Juga: MotoGP Valencia 2020 - Gagal Tercepat, Quartararo Merasa Aneh

Memang, pengurangan poin tidak banyak membantu Andrea Dovizioso untuk menjadi juara tetapi cukup untuk mengamankan bonus karena finis di peringkat tiga besar.

Ironisnya, ide membebaskan pembalap Yamaha dari hukuman rumornya berasal dari Ducati.

"Jika benar proposal itu dimulai dari Ducati, itu akan menjadi situasi yang sangat memalukan," kata Simone Battistella kepada Gazzetta dello Sport.

"Baik saya dan Andrea tidak diberi tahu dan keputusan dirilis pada malam hari dengan hanya tersisa waktu satu jam untuk mengajukan banding."

"Keputusan itu memiliki konsekuensi besar dalam ranking dan finansial. Sekarang kami sedang mempertimbangkan langkah kami selanjutnya jika situasi ini muncul."

Baca Juga: Maaf, Mandalika Racing Team Hanya Pakai 1 Pembalap Indonesia di Moto2 2021

Sementara itu, Dovizioso masih tutup mulut soal rencana dirinya untuk mengajukan tuntutan kepada Ducati.

"Situasinya agak sulit, saya akan dibunuh manajer saya jika mengatakan sesuatu," ujar Dovizioso mencoba berkelakar, dikutip dari GPOne.

Dovizioso mengaku belum mengetahui detail peristiwanya. Akan tetapi, dia tidak menampik merasa aneh dengan keputusan yang diambil terhadap Yamaha.

Baca Juga: RESMI, Cal Crutchlow Jadi Pembalap Penguji Yamaha, Jorge Lorenzo Keluar

"Saya tidak tahu bagaimana pembicaraan di antara pabrikan tetapi mereka harus dihukum jika ada ada sesuatu yang ilegal," tutur Andrea Dovizioso.

"Apa yang telah terjadi itu tidak normal," tukasnya.

Sementara itu, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti. membantah tuduhan bahwa pihaknya menjadi dalang keringanan hukuman yang diberikan terhadap Yamaha.

"Saya akan sangat terkejut jika Andrea dan Battistella benar-benar memikirkan aksi tersebut," ucap Ciabatti kepada Gazzetta dello Sport.

"Itu bukan ide dari Ducati, pencarian keputusan bulat itu untuk menyelesaikan masalah yang telah berlangsung selama beberapa waktu."

"Para pabrikan mengkomunikasikan kepada manajemen teknis yang hadir pada pertemuan untuk setidaknya mengharapkan penalti poin bagi Yamaha pada klasemen tim dan pabrikan."

Baca Juga: MotoGP Valencia 2020 - Alami Slip, Mir Yakin Masih Bisa Meningkat

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P