Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ternyata anak angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia, Martunis, pernah dilarang bermain sepak bola saat berada di Eropa.
Larangan itu diterima oleh Martunis ketika menimba ilmu di klub profesional pertama Cristiano Ronaldo yakni Sporting Lisbon.
Cristiano Ronaldo yang merupakan lulusan akademi Sporting Lisbon baru merasakan debut seniornya pada musim 2002/2003.
Pada musim berikutnya, barulah Manchester United memboyong Cristiano Ronaldo ke Old Trafford dari Sporting Lisbon.
Jejak Cristiano Ronaldo pun hampir mirip diikuti oleh anak angkatnya di Indonesia, Martunis.
Sama halnya dengan Cristiano, Martunis pun juga turut menimba ilmu di Sporting Lisbon.
Tepatnya pada 1 Juli 2015, Sporting Lisbon memperkenalkan Martunis sebagai rekrutan anyarnya.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Kompas.com, saat itu sosok kelahiran Aceh tersebut masih berusia 17 tahun.
Baca Juga: Rekan Shin Tae-yong Beri Saran ke Pemain Baru Timnas U-19 Indonesia
Sayangnya, Martunis hanya bertahan kurang lebih satu tahun di akademi Sporting Lisbon.
Pasalnya, anak angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia itu sempat dikabarkan menderita cedera lutut yang menjadi kendalanya.
Tidak hanya itu, kendala Martunis di Sporting Lisbon yaitu persoalan cuaca dan juga adaptasi bahasa.
Baca Juga: Pemain Ngebet jadi WNI Ini Beri Ucapan ke Pilar Persija Marc Klok
Namun belum lama ini, figur berusia 23 tahun tersebut membeberkan alasan lain yang membuatnya agak terhambat di Sporting Lisbon.
Martunis bercerita melalui channel YouTube-nya kalau dirinya sempat dilarang main bola saat pertama kali menginjakan kaki di Sporting Lisbon karena masalah postur badan.
"Waktu pertama latihan saya tidak langsung bermain bola di lapangan," kata Martunis seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube Martunis Ronaldo 07, 14 November 2020.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Bintang Liverpool Mohamed Salah Positif COVID-19
"Kemudian ketika saya mau berlatih di lapangan, mereka (tim pelatih) melarang saya, khusus untuk saya sendiri.
"Mereka melarang saya untuk main bola karena berat badan saya sekitar 39 kilogram," ujarnya.
Dikisahkan oleh Martunis, tim pelatih akademi Sporting Lisbon pun langsung memberikan solusi untiuk anak angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia tersebut.
Baca Juga: Baru Dipanggil Shin Tae-yong, Pemain Timnas U-19 Indonesia Ini Curhat
Martunis disuruh oleh tim pelatih akademi Sporting Lisbon untuk menjalankan latihan gym demi memperbaiki dan meningkatkan bentuk tubuhnya.
"Dari tim official pelatih itu mereka suruh saya nge-gym. Mereka juga ajarin saya bagaimana latihan gym. Saya menjalankan latihan gym selama dua minggu lebih atau sekitar tiga minggu," ujar Martunis.
Setelah menjalani latihan gym dengan porsi yang diberikan oleh tim pelatih akademi Sporting Lisbon, Martunis pun mengalami peningkatan dari postur tubuh.
Baca Juga: Pemain Muda Brasil Akui Datang ke Indonesia untuk Dinaturalisasi
Dengan adanya peningkatan yang sesuai kriteria tim pelatih akademi Sporting Lisbon barulah Martunis mendapatkan kesempatan bermain di lapangan sepak bola.
"Ketika badan saya mulai bagus karena latihan gym dan mulai sedikit berotot dan barulah saya disuruh bermain sepak bola di lapangan," tutur Martunis.
Hal ini disampaikan oleh Martunis untuk memberikan arti penting postur tubuh saat menjadi atlet pesepak bola.
Baca Juga: Sempat Dicoret di Timnas U-19 Indonesia karena Ketiduran, 2 Pemain Ini Alami Nasib Berbeda
Martunis menyarankan gym menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan postur tubuh.
"Jadi begitulah postur tubuh itu sangat penting untuk seorang atlet, karena kalau kita bermain sepak bola juga butuh fisik yang kuat," kata Martunis.
"Gym adalah salah satu faktor utama untuk atlet sepak bola agar dapat meningkatkan fisik," ujar anak angkat Cristiano Ronaldo di Indonesia tersebut.