Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Seperti halnya Valentino Rossi, media Italia yakni Corsedimoto juga menilai bahwa akhir kisah antara Andrea Dovizioso dan Ducati tidak berakhir dengan cara yang baik.
Andrea Dovizoso akan menjalani balapan terakhirnya bersama Ducati pada seri MotoGP Portugal 2020 yang akan berlangsung di Sirkuit Internasional Algarve akhir pekan ini (23/11/2020).
Setelah berpisah dari Ducati, Andrea Dovizioso lebih memilih vakum sementara waktu dari ajang MotoGP meski sempat dikaitkan dengan beberapa tim untuk menjadi pembalap penguji.
Bergabung sejak 2013, prestasi terbaik yang ditorehkan Andrea Dovizioso selama delapan musim bersama Ducati adalah menjadi runner-up pada 2017, 2018, dan 2019.
Baca Juga: Franco Morbidelli: MotoGP Valencia 2020 adalah Penampilan Terbaik Saya
Perpisahan Andrea Dovizioso dengan pabrikan Italia itu berjalan kurang mulus menyusul performanya yang masih pasang surut hingga MotoGP 2020 menyisakan satu balapan terakhir.
Jangankan bersaing merebut gelar juara dunia, pembalap berusia 34 tahun itu bahkan kesulitan untuk bisa mengulang prestasi dengan menjadi runner-up dalam tiga edisi sebelumnya.
Dalam sebuah kesempatan, Andrea Dovizioso secara terang-terangan menyebut bahwa dia juga tak ingin berpisah dengan cara yang tidak menyenangkan seperti ini.
"Tidak menyenangkan untuk mengakhiri petualangan saya dengan Ducati dengan cara seperti ini," kata Andrea Dovizioso, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
Baca Juga: Valentino Rossi Minder Saat Ucapkan Selamat kepada Lewis Hamilton atas Gelar F1 Ke-7
"Tetapi pada akhir musim ini meski kecepatan saya hampir tidak pernah bagus, setidaknya kami masih berjuang untuk posisi kedua," tuturnya menambahkan.
Kegagalan yang dialami Andrea Dovizioso dalam merebut gelar juara dunia turut membuka ingatan publik kepada Valentino Rossi saat mengaspal untuk Ducati.
Valentino Rossi bahkan mengalami situasi yang lebih menyedihkan jika dibandingkan dengan Andrea Dovizioso selama dua musim membela Skuad Borgo Panigale pada 2011-2012.
Dalam rentang waktu tersebut, rider berjuluk The Doctor itu hanya mampu meraih tiga podium saja dengan tanpa satu pun kemenangan.
Mantan kepala tim Ducati, Livio Suppo pernah menilai bahwa Valentino Rossi dan mantan timnya itu layaknya sebagai sebuah pernikahan yang gagal.
"Kedatangan Rossi adalah sebuah pernikahan yang mampu membangkitkan harapan bagi Ducati, dan mereka sama-sama ingin mewujudkannya," kata Livio Suppo.
""ika mereka berhasil, itu akan menjadi cerita yang bagus, namun justru hal itu kini hanya menjadi sebuah kegagalan," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: 4 Penghargaan yang Masih Diperebutkan di MotoGP 2020, Ada yang Berhadiah Mobil Mewah