Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rossi Nilai Yamaha Butuh Program Pengujian MotoGP yang Serius

By Delia Mustikasari - Rabu, 18 November 2020 | 09:00 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, saat tampil pada sesi latihan bebas ketiga MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, 10 Oktober 2020. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, menilai bahwa Yamaha tidak hanya sekadar perlu memiliki tim penguji yang baik, tetapi perlu memiliki program pengujian yang serius jika ingin menjadi juara dunia MotoGP.

Yamaha adalah tim pabrikan dengan kemenangan terbanyak musim ini setelah tujuh dari 13 Grand Prix (GP). Tiga kemenangan ini didapat dari Franco Morbidelli yang mengantarnya ke posisi kedua klasemen MotoGP 2020.

Konsistensi telah meninggalkan mereka pada motor M1 2020, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales gagal melanjutkan catatan positif dalam beberapa balapan terakhir.

Baca Juga: Valentino Rossi: Kami Mengalami Banyak Masalah sejak Memakai Ban Michelin

Sementara itu, Rossi hanya meraih satu podium dalam satu musim.

Rossi selanjutnya absen pada dua balapan di Aragon setelah postof COVID-19.

Rossi percaya bahwa salah satu masalah terbesar Yamaha dalam memahami motor 2020 adalah tidak adanya tes berbasis di Eropa. 

"Pertama ada masalah mendasar. Hingga 2020, semua tim lain memiliki tim penguji yang sangat aktif di Eropa dan dengan pembalap Eropa seperti Michele Pirro, Dani Pedrosa, dan Stefan Bradl," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Motorsport.

"Yamaha, di sisi lain, tidak memiliki tim. Hanya ada satu tim yang aktif di Jepang dengan pembalap tes Jepang. Tetapi, masalah terbesarnya bahkan bukan itu, dia melintas di trek yang tidak ada hubungannya dengan trek Eropa," ujar Rossi.

Yamaha memang membentuk tim penguji Eropa dengan mantan pebalap Tech3, Jonas Folger pada tahun lalu.

Namun, Yamaha membatalkannya pada 2020 untuk memiliki tim penguji terpadu yang menggabungkan bagian Eropa dan Jepang dari skuad balapan, tetapi beroperasi di luar Jepang.

Baca Juga: Seperti Valentino Rossi, Kisah Andrea Dovizioso dan Ducati Juga Tidak 'Happy Ending'

Ketika COVID-19 melanda, rencana uji Yamaha dengan Jorge Lorenzo benar-benar hancur.

Pembalap Spanyol itu hanya mengendarai M1 2019 empat kali tahun ini, dengan terakhir kali di Portugal pada awal Oktober.

Lorenzo dipecat pada 2021 dan diganti oleh Cal Crutchlow sebagai pembalap penguji Yamaha.

Rossi mengakui pilihan pertamanya adalah Andrea Dovizioso, yang hampir mencapai kesepakatan sebelum memilih cuti panjang sebagai gantinya.

"Yamaha perlu memiliki tim penguji yang serius di Eropa tahun depan," ujar Rossi.

"Saya akan sangat menyukai jika pembalap penguji adalah Dovizioso karena dia adalah pembalap yang sangat cepat, sensitif, dan sangat berpengalaman," aku Rossi.

Crutchlow juga membalap hingga tahun ini. Jadi,jika dia memiliki motivasi, dia adalah orang yang bisa membawa motornya ke batas maksimal.

"Lebih dari sekadar pembalap penguji, Anda membutuhkan program tim penguji yang serius."

Tim penguji yang kuat telah menjadi sorotan musim ini menyusul kesuksesan KTM sebagai pemenang balapan, sesuatu yang sebagian besar dikaitkan dengan pekerjaan Pedrosa dengan pabrikan sejak tahun lalu.

Kiprah Sylvain Guintoli bersama Suzuki sejak 2017 juga dipuji sebagai salah satu faktor penyebab pabrikan Jepang itu mampu merebut gelar juara 2020 bersama Joan Mir.

Baca Juga: Indonesia Bisa Miliki 1 Wakil di Kelas Moto2 dan Moto3 pada Ajang MotoGP 2021

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P