Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain andalan Inter Milan, Romelu Lukaku, dianggap telah diperlakukan tak adil saat dirinya gagal bersinar di Manchester United.
Romelu Lukaku sempat menjadi bagian dari skuad Manchester United usai dibeli dari Everton pada 2017 dengan biaya fantastis sebesar 75 juta euro atau setara Rp 1,2 triliun.
Pada musim perdana di Manchester United, dia sukses mencetak 27 gol dalam 51 penampilan di semua ajang.
Namun, pemain berpaspor Belgia ini kemudian dianggap gagal bersinar setelah hanya menghasilkan 15 gol pada musim keduanya saat Ole Gunnar Solskjaer menggantikan Jose Mourinho di tengah jalan.
Baca Juga: Sudah Tua dan Tak Sejago Dulu, Liverpool Tak Butuh Jasa Sergio Ramos
Dia kemudian didepak ke Inter Milan pada 2019 dan sukses tampil gemilang dengan mencetak 34 gol dalam 51 laga di semua kompetisi.
Melihat performa Lukaku yang kembali impresif, Roberto Martinez sebagai pelatihnya di timnas Belgia mengaku senang.
Martinez, yang juga sempat jadi pelatih Lukaku saat di Everton, menilai bahwa dulu Man United memperlakukan anak asuhnya dengan tidak adil.
Pasalnya, pemain berusia 27 tahun itu diberi tanggung jawab yang banyak dan sering disalahkan atas penampilan buruk The Red Devils.
Baca Juga: Pep Guardiola Perpanjang Kontrak di Man City, Lionel Messi Fix Nyusul?
"Hubungan saya dengan Romelu dimulai ketika dia masih muda dan datang ke Everton dengan status pinjaman," kata Martinez, dikutip BolaSport.com dari TalkSPORT.
"Kemudian kami melakukan upaya besar untuk mendapatkannya secara permanen dan dia adalah rekor transfer saat itu."
"Anda bisa melihat pemain melalui fase, momen bagus, momen buruk, tapi apa yang kami lihat bersama Romelu adalah dia tidak pernah kehilangan kualitas luar biasa dalam mencetak gol."
"Sekarang kami telah melihat kedewasaan yang nyata dalam permainannya."
Baca Juga: RESMI - Pep Guardiola Perpanjang Kontrak 2 Tahun di Manchester City
"Waktu yang dia miliki di Manchester United, dia sangat putus asa untuk memenangi trofi dan dia mengambil banyak tanggung jawab di pundaknya."
"Dia juga mungkin banyak disalahkan, di mata saya, sangat tidak adil."
"Akan tetapi, saat pergi ke Italia, dia sedang mengerjakan proyek baru. Dia mengambil tanggung jawab itu dan kesulitan yang dia alami di Inggris dengan cara yang baik."
"Pemain yang kami miliki sekarang adalah pemain dalam momen kematangan terbaik dalam kariernya," tutur juru taktik asal Spanyol ini mengakhiri.