Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita pernah menganggap sebelah mata pekerjaan operator liga.
Hal tersebut dikatakan Akhmad Hadian Lukita saat wawancara eksklusif bersama Bolasport.com beberapa waktu lalu di kantor PT LIB.
Saat itu ia merasa heran mengapa banyak sekali kesulitan yang seharusnya ia anggap sebaliknya saat sebelum masuk ke PT LIB.
Namun kala dirinya mulai berkecimpung di PT LIB, justru semakin mengerti mengapa membuat jadwal menjadi susah, mendapatkan izin susah dan beberapa hal lainnya.
Baca Juga: Liga 2 2020 Masih Ambigu, PSMS Medan Punya Solusi Berani ke PSSI
Bahkan ia mengakui anggapannya 180 derajat berbeda dengan apa yang ia pikirkan sebelumnya.
Hal itu pula yang menjadi tugasnya ke depan seusai menjabat sebagai Direktur Utama PT LIB.
"Sangat berbeda 180 derajat pada saat saya sebelum masuk PT LIB dan saat masuk LIB. Oh, seperti yang saya perkirakan, masa membuat jadwal saja susah, izin ternyata susah, kok sepak bola masih ada masalah-masalah. Nah, ini menjadi sebuah PR," jelasnya.
Sebelumnya memang seperti diketahui bahwa di Liga Indonesia selalu terjadi polemik soal jadwal pertandingan.
Baca Juga: PT LIB Tak Masalah Ada Turnamen Tarkam Profesional
Izin dari Kepolisian pun selalu menjadi rintangan sampai adanya pertandingan yang harus berpindah tempat.
Usai menjabat, memang dirasanya sulit kala harus membuat jadwal serta mendapatkan izin pertandingan dari Kepolisian.
Menurutnya terlalu banyaknya pemangku di dunia sepak bola menjadi kendala utama yang terjadi.
Adapula jika ingin berjalan dengan lancar, maka seluruh pemangku yang ada harus berjalan secara harmoni.
Baca Juga: Pemain Timnas U-16 dan U-19 Indonesia Diharapkan Tak Berlebihan Main Media Sosial
"Sesudah saya masuk baru tahu ternyata memang berat. Pemangku kepentingan di dunia sepak bola banyak sekali, pemerintah, klub, federasi, masyarakat, fans, sponsor, ada dengan FIFA dan AFC, dan saya kira itu memang harus berjalan dengan harmoni," ungkapnya.
Saat ini Liga Indonesia masih belum diperbolehkan bergulir karena belum mendapatkan izin bertanding dari kepolisian.
Kepolisian Republik Indonesia masih belum menerbitkan izin karena akan diadakannya Pilkada pada bulan Desember mendatang di beberapa daerah.
Belum lagi angka COVID-19 yang dirasa masih tinggi sehingga sulit untuk Kepolisian Republik Indonesia mengeluarkan izin tersebut.
Baca Juga: Persita Rilis Jersey Limited Edition yang Dibarengi Kegiatan Sosial