Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bek Bali United Ungkap Kesulitan Saat Liga 1 Ditunda Selain Ekonomi

By Rinaldy Azka Abdillah - Senin, 23 November 2020 | 15:00 WIB
Pemain Bali United, Leonard Tupamahu saat melakukan wawancara eksklusif dengan Bolasport.com di kediamannya di dserah Jakarta Timur, Minggu (22/11/0/2020). (BOLASPORT.COM/MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH)

BOLASPORT.COM - Saat ini diketahui Liga 1 2020 tengah dihentikan akibat tidak mendapatkan izin bergulir dari Kepolisian Republik Indonesia.

Kepolisian Republik Indonesia berasalan bahwa sulitnya memberikan izin Liga 1 2020 bergulir kembali karena angka COVID-19 yang masih tinggi, serta akan diadakannya Pilkada di beberapa daerah secara serentak.

Akibatnya, PSSI dan PT LIB harus memutar otak kembali sampai akhirnya mereka memutuskan bahwa Liga 1 2020 akan bergulir pada bulan Februari mendatang.

Namun masalah pun tidak berhenti sampai di situ saja.

Baca Juga: Cerita Bagus Kahfi Terkait Proses Transfer Menuju FC Utrecht

Adanya waktu tiga bulan menuju Februari, membuat banyak klub harus meliburkan kegiatan berlatihnya.

Para pemain pun dipulangkan hingga setidaknya sampai Januari mendatang.

Akhirnya kesulitan pun tengah melanda para pemain sepak bola tanah air.

Ditambah lagi PSSI hanya merekomendasikan klub untuk memberikan gaji sebesar 25 persen saja.

Baca Juga: Ini Harapan Zahra Muzdalifah untuk Liga 1 Putri Musim Depan

Selain ekonomi, ada kesulitan yang sangat dirasakan oleh Leonard Tupamahu, yaitu mengembalikan kondisi fisik dan mental.

"Kesulitannya karena saya sebagai pemain sepak bola, kami sulit mendapatkan jam bermain. Karena kan biasanya kami latihan secara intens setiap Minggu, terus sekarang harus diam di rumah."

"Saya pikir yang paling sulit ini untuk mengembalikan kondisi fisik dengan mental," ucapnya saat wawancara eksklusif bersama Bolasport.com di kediamannya, Minggu (22/11/2020).

Ia menyatakan bahwa sebagai seorang atlet, butuh berlatih bersama tim.

Sulit baginya untuk berlatih secara mandiri di rumah.

Baca Juga: Deretan Pemain Termuda dan Tertua di Persija Jakarta

Terlebih rasa malas yang selalu hinggap akibat dari terlalu lama berdiam di rumah.

"Jadi itu yang kami rasa sulit, karena yang namanya atlet butuh latihan secara intens, bukan latihan sendiri-sendiri."

"Yang dibutuhkan latihan bersama tim, nah itu yang menurut saya dirasa sulit. Kalau untuk latihan seminggu sekali dua minggu sekali di rumah kadang-kadang juga kebanyakan malasnya karena sudah keenakan di rumah, itu yang saya rasa," katanya.

Itu pula mengapa ia menganggap rasa malas masuk ke dalam faktor yang sangat sulit untuk dirasakan.

Baca Juga: PSSI Terus Matangkan TC Timnas U-19 Indonesia di Luar Negeri dengan Hati-hati

Hanya, ada sesuatu yang juga menjadi tantangannya ke depan.

Ialah saat kembali berlatih dengan segala kekurangan yang diakibatkan dari dihentikannya kompetisi.

"Melawan rasa malas itu memang sulit sekali. Mengembalikan kondisi fisik dan mental itu sulit sekali."

"Taruh saja Januari atau Februari harus sudah kumpul. Nah, selama ini kami latihan, mungkin tantangan terberat nya tuh nanti saat kami sudah kumpul," pungkasnya.

Baca Juga: Bagus Kahfi Dapat Dukungan dari Keluarga untuk Berkarier di Eropa

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P