Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, merasa MotoGP 2020 bagaikan bencana karena serangkaian hasil buruk.
Maverick Vinales gagal menunjukkan performa gemilang pada MotoGP 2020.
Maverick Vinales sebenarnya tampil menjanjikan pada dua seri balap pertama MotoGP 2020.
Vinales berhasil menyelesaikkan dua balapan di Sirkuit Jerez itu dengan menjadi runner-up, hanya kalah dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT).
Baca Juga: Fokus Berbagi ke Sesama, Mike Tyson Tak Peduli Soal Harta Lagi
Hasil bagus serta dominasi Yamaha pada awal musim membuat Vinales digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara MotoGP 2020.
Akan tetapi, justru hasil negatif yang menyelimuti perjuangan Vinales seiring dengan inkonsistensi yang ditunjukkan pembalap Yamaha lain.
Vinales tidak pernah kembali finis di zona podium, kecuali ketika dia menang pada balapan seri ke-7 MotoGP Emilia Romagna.
Semua menempati peringkat kedua, Vinales menyudahi kejuaraan tahun ini dengan menduduki peringkat keenam pada klasemen akhir MotoGP 2020.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut Valentino Rossi Sebagai Pembalap Terbaik Sepanjang Masa di MotoGP
Itu merupakan hasil terburuk bagi Maverick Vinales sepanjang memperkuat pabrikan garpu tala pada 2017 hingga sekarang.
Sebelumnya pembalap asal Spanyol itu dua kali bercokol di peringkat ke-3 (2017, 2019) dan satu kali di peringkat ke-4 (2018).
Vinales pun tidak segan menyebut musim ini seperti bencana baginya.
"Hal positifnya adalah saya memenangkan setidaknya satu balapan, sisanya seperti bencana," kata Vinales dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Ini musim terburuk sepanjang karier saya dan sulit untuk diterima. Sekarang saya akan kembali ke rumah dan mencoba untuk tenang," imbuhnya.
Baca Juga: Bawa KTM Menang 2 Kali, Miguel Oliveira Siap Incar Gelar Juara MotoGP 2021
Vinales melanjutkan keluhannya dengan menjelaskan masalah yang selalu dialami selama musim ini.
"Kami harus start dari baris terdepan untuk meraih hasil yang bagus," tutur pembalap 25 tahun itu.
"Ketika saya sendirian, saya memiliki ritme yang bagus. Akan tetapi, ketika berada dalam kerumunan pembalap, semuanya berakhir."
"Mereka menyalip, kami harus mengerem dengan keras, membuat ban depannya terlalu panas, lalu mendapatkan masalah," ucapnya lagi.
Pada musim depan, Vinales akan kembali menunggangi YZR-M1 bersama tim pabrikan Yamaha.
Kali ini, dia akan berpisah dengan Valentino Rossi dan digantikan oleh Fabio Quartararo sebagai rekan setim.