Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro menyebut kini keputusan kelanjutan kompetisi bukan hanya di tangan PSSI dan PT LIB.
Menurut Haruna, sekarang masalah kelanjutan kompetisi sepak bola Indonesia juga ditentukan oleh Polri yang bertanggung jawab atas pemberian izin.
Memang PSSI dan PT LIB berhak menentukan kapan akan memulai kembali liga.
Namun ketika pihak Polri tak keluarkan izinnya, rencana tersebut pun tak bisa di eksekusi.
Hal tersebut sudah terbukti dua kali sejauh ini.
Baca Juga: Komitmen Jaga Kesehatan, Tira Persikabo Konsisten Gelar Tes Rapid
Seperti yang diketahui, PSSI dan PT LIB sebetulnya telah merencanakan melanjutkan kompetisi pada Oktober lalu tetapi harus gagal karena tak ada izin dari pihak Kepolisian.
Satu bulan kemudian, pada November 2020 hal yang sama terulang lagi.
Dari sinilah, Haruna menyebut kini variabel sepak bola di Indonesia bertambah, yaitu terkait perizinan.
"Karena variabel sepak bola Indonesia sekarang bertambah, ada variabel perizinan," kata Haruna, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Baca Juga: Komitmen Jaga Kesehatan, Tira Persikabo Konsisten Gelar Tes Rapid
Akibat adanya variabel baru, Haruna menyebut kini PSSI dan PT LIB tak bisa lagi indepenen dalam menentukan kapan akan melanjutkan kompetisi.
Bahkan dalam hal ini Haruna berpendapat variabel perizinan merupakan kunci utama.
"PSSI tidak bisa secara independen memutuskan kapan kick-off, kapan mulai kompetisi, kapan menyusun jadwal,"ucap Haruna.
"Meskipun secara organisasi LIB bisa membuat skema atau skenario liga, tetapi variabel perizinan menjadi faktor penentu."
"Itu menjadi tidak bisa independen lagi," tuturnya.
Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia Dinilai Punya Jiwa Petarung Luar Biasa
Sementara itu, PSSI menjadwalkan lanjutan kompetisi akan dilakukan pada Februari tahun depan.
Tetapi hal tersebut masih belum dapat dipastikan karena hingga kini Polri belum juga beri tanda akan keluarkan izinnya.
"Bisa ditanyakan saja kepada ketua umum (PSSI) sejauh ini tidak ada (perkembangan terkait kelajutan kompetisi), kita tunggu saja," tutupnya.