Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kapten Madura United, Fachrudin Aryanto, tidak keberatan digaji 25 persen asalkan ada kepastian waktu pelaksanaan Liga 1 2020.
Kejelasan soal nasib Liga 1 2020 masih belum berada di bawah cahaya terang.
PSSI memang telah menjelaskan bahwa kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu akan digelar kembali pada Februari 2021.
Hanya saja, PSSI belum merilis waktu pasti terkait pelaksanaan liga.
Baca Juga: Sabuk Juara Khabib Diharap Dilelang dalam Duel Poirier vs McGregor
Belum jelasnya Liga 1 2020 dipersulit dengan kenyataan bahwa para pemain liga harus ikhlas gajinya dipotong hingga 75 persen.
Hal itu disebabkan karena banyak klub kehilangan pendapatan di tengah tidak adanya pertandingan.
Kapten Madura United, Fachrudin Aryanto, mengaku bahwa dirinya pasrah dengan pemangkasan gaji yang diterimanya.
Fachrudin menjelaskan bahwa dirinya sangat paham dengan kondisi klub saat ini yang tak bisa mengelak dari opsi memotong gaji para anggotanya.
Baca Juga: Tak hanya EPA dan Akademi, PSS Sleman Juga Berencana Kembangkan Sekolah Sepak Bola
"Sebagai pemain bingung, karena juga paham kondisi, nggak bisa nuntut gimana-gimana sama klub," ucap Fachrudin dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.
"Kondisi kayak gini, kalau dirumahkan berarti kami nggak kerja meskipun kami terikat kontrak," kata Fachrudin, Selasa (24/11/2020).
"Jadi ya sudah kalau memang itu keputusan terbaik dari PSSI dan klub bisa menerima, pemain juga bisa nggak bisa (protes), harus ikutin itu," tambah pemain asal Klaten, Jawa Tengah itu.
Menurut Fachrudin, hal yang bisa dilakukan PSSI saat ini adalah segera memberi tahu waktu pasti dari pelaksanaan liga.
Baca Juga: Sinyal Kembali Bertarung Menguat, Khabib Akan Bertemu Bos UFC
Mengingat, pihak kepolisian juga belum kunjung memberikan lampu hijau terhadap pelaksanaan kompetisi.
"Mudah-mudahan Februari itu kalau nggak ada apapun, harus jalan karena kami sudah terlalu lama ditunda, sudah bosan juga di rumah," tuturnya.
"Sebagai pemain, kami ini ingin main, kami pemain bola kan hobinya main bola. Namanya hobi, misal nggak dibayar pun kami ingin tetap main bola, istilahnya gitu," pungkasnya.