Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pilar timnas Argentina, Ossie Ardiles, mengungkap fakta mengenai kehidupan masa muda Diego Maradona yang dilalui dengan tidak normal.
Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) karena mengalami henti jantung.
Maradona menghadap Tuhan pada usia 60 tahun.
Mantan pemain Barcelona, Napoli, dan Boca Juniors itu tutup usia di rumahnya yang bertempat di Tigre setelah sempat menjalani perawatan akibat pembekuan darah di otak pada 3 November lalu.
Presiden Argentina, Alberto Fernandes, kemudian memberlakukan masa berkabung nasional selama 3 hari untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang maestro.
Baca Juga: Setelah 3 Tahun Mandul, Eden Hazard Akhirnya Nyekor Lagi di Liga Champions
Sepanjang karier sepak bolanya, Maradona telah memenangi banyak gelar bergengsi baik di level klub maupun bersama timnas Argentina.
Salah satu momen paling berkesan dalam kariernya adalah saat membawa timnas Argentina mengangkat trofi Piala Dunia 1986.
Sebuah prestasi yang tak mampu diulang lagi oleh timnas Argentina hingga saat ini.
Akan tetapi, semua kesuksesan itu harus dibayar mahal Maradona dengan mengorbankan masa-masa remajanya.
Ossie Ardiles, yang merupakan mantan rekan Maradona di Piala Dunia 1982, mengatakan bahwa The Golden Boy tak memiliki masa muda yang normal.
Baca Juga: VIDEO - Gol Tangan Tuhan Diego Maradona di Piala Dunia 1986
Hal itu lantaran dia terus diburu oleh media sejak masih muda sehingga privasinya dijadikan konsumsi publik.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat Maradona kesulitan menjalani kehidupan mudanya seperti remaja-remaja pada umumnya.
"Menjadi Diego Maradona sangatlah indah," kata Ardiles seperti dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Akan tetapi, di sisi lain, itu sama sekali tidak mudah. Sejak usia sangat dini, dia menjadi subjek pers sepanjang waktu."
"Dia tidak memiliki masa kanak-kanak yang normal. Dia tidak pernah memiliki masa remaja yang normal."
"Semua orang ingin bersamanya, semua orang menginginkan dirinya, jadi itu sangat sulit," tuturnya.